NCC 2024

Unilever Gelar Pembukaan Instalasi Panel Surya Terbesar di Kawasan Industri Jababeka

Jakarta, Businessnews.co.id – PT Unilever Indonesia, Tbk., yang akan mencapai usia 90 tahun pada bulan Desember mendatang, telah meresmikan proyek instalasi panel surya di pabrik Beauty & Wellbeing dan Nutrition di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Proyek ini merupakan bagian penting dari usaha pencapaian Unilever Climate Transition Action Plan (CTAP) di Indonesia dan memiliki kapasitas 2,5 MWp, menjadikannya salah satu instalasi panel surya terbesar di Kawasan Industri Jababeka.

Upacara peresmian dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Listrindo, PT Jababeka, Tbk., serta para pimpinan Unilever global dan Unilever Indonesia sebagai tuan rumah.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, mengungkapkan komitmen kuat pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim melalui langkah-langkah dan kebijakan. Diantaranya, menetapkan target pengurangan emisi hingga 31,89% dengan upaya nasional dan 43,2% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Pemerintah juga menargetkan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu caranya adalah dengan mengadopsi energi terbarukan, yang ditujuan mencapai 23% dari bauran energi nasional pada tahun 2025. Penerapan energi surya di sektor industri, yang menyumbang 31% dari total konsumsi energi nasional, menjadi prioritas utama dalam percepatan ini.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk mendukung agenda pemerintah dalam hal energi terbarukan dan target Net Zero Emission. Dia menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama hampir 90 tahun di Indonesia, Unilever Indonesia selalu berkomitmen untuk mengambil tindakan nyata melalui program-program di bawah strategi global ‘The Unilever Compass’. Peralihan ke energi surya adalah salah satu langkah konkret yang akan membantu Unilever Indonesia untuk secara signifikan mengurangi emisi dan jejak karbon. Instalasi panel surya ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 1.500 ton per tahun, setara dengan penanaman 20.000 pohon.

Proyek ini adalah bagian yang integral dari Unilever Climate Transition Action Plan (CTAP), yang merupakan serangkaian target yang dirancang secara global oleh Unilever sejak tahun 2021 untuk mengurangi emisi seiring dengan ambisi Perjanjian Paris 2015 dalam membatasi kenaikan suhu global maksimum menjadi 1,5 derajat Celsius. CTAP telah merancang langkah-langkah untuk mengurangi emisi menjadi nol dalam operasi perusahaan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi net di seluruh rantai pasokan pada tahun 2039.

Dengan kapasitas 2,5 MWp, instalasi panel surya ini bekerja sama dengan Cikarang Listrindo dan menjadi salah satu yang terbesar di Kawasan Industri Jababeka. Selain dari panel surya, Unilever Indonesia juga memperoleh pasokan listrik ramah lingkungan melalui Renewable Energy Certificates (REC) dari pembangkit listrik terbarukan di luar wilayah operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan listrik jaringannya.

Selain mengurangi emisi, instalasi panel surya ini juga mendukung upaya efisiensi yang telah dilakukan oleh Unilever Indonesia di bidang operasional. Dalam situasi harga komoditas yang fluktuatif, terutama harga gas alam yang menjadi salah satu bahan utama dalam pembangkit listrik, listrik yang dihasilkan dari panel surya berpotensi mengurangi biaya operasional.

Ira menegaskan bahwa pencapaian ini adalah langkah penting dalam perjalanan berkelanjutan Unilever Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan di seluruh rantai nilai perusahaan.

“Ini adalah milestone penting bagi Unilever Indonesia dalam upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak lingkungan dengan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan di seluruh rantai nilai Perusahaan. Semoga akan lebih banyak perusahaan bergabung dalam upaya yang sama, sehingga secara kolektif kita dapat menciptakan iklim perindustrian yang lebih efisien dan ramah lingkungan,”pungkas Ira.

Comments are closed.