NCC 2024

Kadin dan East Ventures Luncurkan Kalkulator Gas Rumah Kaca Gratis

JAKARTA, businessnews.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan East Ventures resmi meluncurkan kalkukator gas rumah kaca (GRK) gratis berbasis web bernama Ecovisea.

“Peluncuran Ecovisea, kalkulator emisi gas rumah kaca berbasis web yang dapat diakses secara gratis ini mencerminkan komitmen kami melalui Kadin Net Zero Hub untuk membantu perusahaan-perusahaan nasional dalam transisi menuju Net Zero Company,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani Selasa (6/2).

Shinta menjelaskan bahwa Ecovisea menjadi platform yang esensial bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Pihaknya yakin bahwa keberadaan Ecovisia akan memainkan peran penting dalam membantu perusahaan-perusahaan nasinoal untuk mencapai target pengurangan emisi GRK.

Berbagai hal menjadi faktor dari hadirnya Ecovisea. Di antaranya kondisi terkait banyaknya perusahaan di Indonesia, mulai dari usaha besar, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga startup yang hingga saat ini masih belum melakukan penghitungan jejak karbon dalam kegiatan usahanya.

“Platform inovatif ini menyederhanakan proses perhitungan karbon yang sebelumnya dilakukan secara manual sekaligus memberdayakan dunia usaha untuk mendapatkan visualisasi sumber emisi GRK mereka. Para pengguna pada akhirnya dapat mengidentifikasi strategi pengurangan emisi dengan lebih baik,” kata Partner East Ventures Avina Sugiarto

Melalui Ecovisea, emisi GRK yang dihasilkan perusahaan akan dihitung berdasarkan tiga parameter atau cakupan (scope). Di antaranya yakni dari emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, serta Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan.

Seperti diketahui, RI menjadi salah satu dari 10 negara penghasil emisi terbesar dengan kontribusi ~1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya. Oleh sebab itu, diperlukan upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.

“Kami percaya bahwa demokratisasi pengetahuan tentang penghitungan emisi yang akurat dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya dekarbonisasi industri di Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyederhanakan proses input data guna membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam memperkirakan emisi mereka secara tepat karena penyajian data dan prosedur entri data sering kali rumit,” tutur Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadh.

Comments are closed.