NCC 2024

Penjualan LPG 3 Kg Makin Bengkak, Ini Kata Pertamina

Jakarta, Businessnews.co.id –  Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan penyaluran LPG 3 kg semakin membengkak sedangkan penjualan LPG non-subsidi semakin turun dari tahun ke tahun. Hal itu terjadi akibat disparitas harga yang tinggi dibandingkan Harga Jual Eceran (HJE) LPG subsidi.

Berdasarkan materi paparan Pertamina, disparitas harga jual LPG subsidi dan non subsidi rumah tangga di agen sebesar Rp 13.500/kilogram. Perinciannya harga LPG 3 kg sebesar Rp 4.250/kilogram dan LPG non-subsidi Rp 17.750/kilogram.

“Atas dasar ini membuat konsumen beralih membeli LPG 3 kg. Penjualan LPG non-PSO terjadi pergeseran hingga 21%,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Dirjen MIgas dan Pertamina, Rabu (14/6).

Berdasarkan data Pertamina, penyaluran LPG 3 kg di 2019 sebesar 0,66 juta MT, kemudian di 2020 turun menjadi 0,62 juta MT, lalu di 2021 menjadi 0,6 juta MT, dan 2022 semakin turun hingga 0,46 juta MT. Sedangkan sampai dengan Januari-Mei 2023 baru terealisasi 0,15 juta MT.

“Akibat disparitas harga tinggi maka proporsi pengguna LPG subsidi sebanyak 95% sedangkan non PSO 4,4%,” ujarnya.

Di 2024 Pertamina memproyeksikan akan ada peningkatan permintaan LPG 3 kg sebanyak 2% dibandingkan 2023 di mana diproyeksikan angkanya akan bergser menjadi 8,38 juta MT.

Baca Juga : Harga Emas Antam Hari Ini Rp1,062 Juta per Gram

Baca Juga : Mau Naik Pesawat, Ini Aturan Baru Garuda Indonesia

Baca Juga : PNM Cabang Jakarta Rayakan HUT ke-24 dengan Salurkan Paket Gizi

Comments are closed.