Kementerian BUMN Bakal Bentuk Holding BUMN Digital, Telkom Indonesia Jadi Induk Holding
Jakarta, Businessnews.co.id – Kementerian BUMN tengah menyiapkan langkah strategis untuk pembentukan Holding BUMN Telekomunikasi dan Digital dengan menjadikan PT Telkom Indonesia Tbk sebagai induk holding.
“Karena memang Telkom ini kita berencana menjadi satu strategic holding dan anak-anaknya menjadi (subholding),” ungkap Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kementerian BUMN mengambil sejumlah strategi bisnis, seperti menggabungkan (merger) dan memisahkan (spin off) anak usaha Telkom Group, kemudian melakukan integrasi aset.
Terkait merger, pemegam saham akan menggabungkan PT Telkomsel Indonesia Tbk, dan IndiHome. Rencana ini ditargetkan rampung tahun ini.
Menurut Tiko, integrasi Telkomsel sebagai mobile provider dan Indihome sebagai fixed mobile convergence (FMC) menjadi transformasi yang diharapkan meningkatkan pelayanan digital kepada masyarakat dan menaikan revenue Telkom dalam jangka panjang.
“Nanti dipaparkan bahwa memang integrasi antara bisnis mobile dan provider ini menjadi satu keniscayaan dan merupakan satu transformasi yang diharapkan memberikan pelayanan yang lebih utuh kepada masyarakat,” ucapnya.
Tak hanya itu, bisnis data center Telkom pun akan dikonsolidasikan melalui Telkom Data Ekosistem (TDE) yang diupayakan selesai pada 2024.
Konsolidasi data center bagian dari akselerasi peningkatan kapabilitas portofolio data center dan mendukung pembangunan ekosistem bisnis data center Telkom Group.
“Ada dua bisnis lagi pak pimpinan yang akan kami sampaikan yaitu tahun ini kita akan melaksanakan integrasi data center, saat ini sedang berjalan,” kata dia.
Pada tahun ini, lanjut Tiko, pihaknya juga melakukan spin off Infraco, unit usaha Telkom yang menaungi infrastruktur telekomunikasi. Sebelumnya, pemisahan usaha dilalukan untuk PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) sudah dilakukan.
“Nanti kita akan mempunyai anak usaha besar yang memang lebih relevan dalam transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastruktur, ini diharapkan dalam jangka panjang meningkatkan kontribusi laba telkom atau market-nya,” ucap Tiko.
Comments are closed.