NCC 2024

Sinergi SGN dengan PTPN II, Untuk Wujudkan Swasembada Gula

Jakarta, Businessnews.co.id – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku tebu musim giling 2023 dan 2024 pabrik gula di Regional Sumatera I, hal ini sebagai upaya pencapaian kemandirian pangan gula yang menjadi tujuan SGN.

“SGN terus berupaya mendukung program kemandirian pangan terutama gula, sehingga untuk musim giling 2023 ini kami bekerjasama dengan PTPN II untuk menyiapkan pasokan bahan baku tebu berkualitas yang tentunya akan digiling menjadi gula yang berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sinergi ini menjadi role model untuk kerjasama dengan PTPN dan pihak lain baik on farm maupun off farm“, terang Suhendri Direktur SGN seusai penandatanganan kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara II di Medan Jumat (20/01) dikutip dari laman resmi BUMN.

Sistem bagi hasil merupakan pola kerjasama menggilingkan tebu antara pemilik tebu dengan pabrik gula berdasarkan kualitas nilai rendemen tebu yang digiling sehingga dinilai menguntungkan kedua belah pihak.

“Sistem bagi hasil saling menguntungkan semua pihak dengan didasarkan kualitas rendemen. Disatu sisi ini akan menjadi stimulan untuk menjaga kualitas dalam budidaya tebu dan pihak pabrik gula akan memberikan apresiasi dengan porsi bagi hail sesuai besaran rendemen. Perhitungan rendemen hasil pengolahan Tebu di pabrik gula SGN melalui metode Core Sampler, Analisa Rendemen Individu, dan Atau Rendemen Kolektif sehingga bisa dipertanggungjawabkan”, terangnya lebih lanjut.

Selama musim giling tahun 2023 dan 2024 kedepan PTPN II akan mengirimkan Tebu Sendiri (TS) untuk diolah di Pabrik Gula yang dikelola SGN dengan hasil produksi berupa Gula Kristal Putih (GKP) dengan sistem bagi hasil.

“Kami menyepakati pola bagi hasil sebagai dasar kerjasama menggilingkan tebu TS milik PTPN II ke pabrik gula SGN, sinergi menggilingkan tebu tersebut merupakan bentuk komitmen untuk membantu ketersediaan bahan baku tebu untuk PG Kwala Madu dan PG Sei Semayang dan merupakan pola bisnis PTPN II saat ini”, terang Irwan Perangin-Angin Direktur PTPN II.

Selain kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan baku tebu di wilayah Regional Sumatera I dengan PTPN II, SGN juga menggiling tebu milik petani. Luas lahan yang dikelola PTPN II total seluas 7.927 hektar dan 3 hektar milik petani dengan perkiraan jumlah tebu 596 ribu ton tebu sedangkan kapasitas Pabrik Gula Kwala Madu dan Sei Semayang total sebesar 6 ribu tcd (ton cane per day).

Comments are closed.