Talenta Muda BUMN Dinilai Bawa Perubahan Besar, Ini Kata Erick Thohir!
BusinessNews Indonesia– Transformasi sumber daya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilakukan Erick Thohir mendapat respon baik dari pasar. Hal itu tergambar dengan masuknya dua orang direksi BUMN yakni Muhammad Fajrin Rasyid dari Telkom dan Maya Watono dari Injourney ke dalam daftar fortune top 40 Indonesia.
Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menilai, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan kepercayaan penuh kepada kelompok milenial untuk mengelola perusahaan-perusahaan milik BUMN.
“Saya kira ada beberapa langkah yang menurut saya salah satunya penunjukan milenial yang cukup capable, dan diharapkan bisa mendobrak budaya karena punya kemampuan, punya daya saing dan sebagainya,” ungkap Tauhid dilansir dari medcom.id, Rabu, (23/02).
Tauhid berpendapat, saat ini banyak perusahaan-perusahaan teknologi di dunia itu dipimpin oleh anak-anak muda. Artinya, kelompok muda ini berani mengambil suatu perubahan karena mereka diyakini memiliki kemampuan, apalagi di tengah perubahan teknologi digital yang begitu pesat.
“Misalnya banyak pemimpin-pemimpin teknologi dunia itu kelompok-kelompok muda, kelompok milenial yang sangat adaptif terhadap perubahan teknologi, terhadap perubahan future, kedepan itu akan seperti apa itu kelebihannya lah. Itu saya kira suatu konsekuensi sebuah zaman apalagi di tengah perubahan teknologi digital sekarang,” ungkapnya.
“Jadi transformasi harus penting karena didahulukan, model bisnis berubah, model tata kerja organisasi berubah, good governance perspektifnya sudah berubah,” lanjutnya.
Tauhid juga mengatakan, kepercayaan Erick Thohir kepada kelompok muda ini dinilai sangat tepat, dan perlu ada langkah-langkah lainnya yang dinilai bisa membawa perubahan signifikan kepada perusahan-perusahan BUMN ke depan.
“Saya kira itu harus dilakukan, dan memang saya belum bisa menilai apa yang Pak Erick lakukan, mengamati one by one tapi saya kira beberapa sudah ada langkah positif meskipun memang perlu tahap inisiatif, belum bisa ketahuan hasilnya,” ujarnya.
Meski perusahan masih membutuhkan waktu untuk keluar dari permasalahan-permasalahan kecil akibat pandemi covid-19, namun hal itu diyakini bisa diatasi oleh Erick Thohir dan jajarannya lewat keberhasilan beberapa perusahan yang selalu menyumbang deviden kepada negara dengan jumlah besar, seperti Bank Himbara, Telkomsel dan beberapa perusahaan lainnya.
“Sudah ada indikator lah keberhasilan itu, sudah ada parameter tapi kinerja perusahaan butuh waktu sampai seluruh BUMN ini juga keluar dari situasi pandemi. Beberapa perusahaan saat ini tetap penyumbang dividen seperti Bank, Telkomsel ya dan beberapa nama-nama besar yang memang sudah besar, namun belum ada yang keluar dari situasi ini (pandemi),” jelasnya.
Tauhid pun mengingatkan para direksi perusahan plat merah ini untuk terus bertransformasi, dan perlu juga diperhatikan kualitas para pimpinan tersebut, seperti direksi hingga komisaris.
“Saya kira transformasi menjadi syarat tapi memang yang penting adalah perubahan pergantian, katakanlah direksi dan komisaris tetap harus terutama di eksekutifnya harus memperhatikan kapasitas, dan juga track record dan tentu saja harus punya pandangan ke depan,” sarannya.
Tauhid pun meminta agar Erick Thohir dalam menunjukkan pemimpin perusahan, perlu diperhatikan agar tidak terjadi rangkap jabatan, karena hal ini bisa berpengaruh pada kinerja.
“Dan dihindari katakanlah standar ganda terutama jabatan rangkap dan sebagainya, sehingga transformasi SDM bisa berjalan smooth,” pungkasnya.
Sebelumnya, dua direksi yang berhasil masuk Indonesia Top 40 Under 40 itu adalah Direksi Digital Business Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid (35 tahun) dan Direksi Pemasaran Injourney Maya Watono (39 tahun). Masuknya Fajrin dan Maya telah membuktikan, bagaimana kesuksesan transformasi human capital BUMN.
Erick Thohir menilai, Fajrin dan Maya membuktikan kesuksesan transformasi sumber daya atau resource di BUMN. Kesuksesan ini dibuktikan oleh respons pasar yang positif akan sosok dua milenial di kursi Direksi BUMN.
“Transformasi resource di BUMN tak hanya sekadar menempatkan milenial di posisi strategis, tapi juga bagaimana para milenial ini menunjukkan eksistensinya dan ini diakui oleh pasar,” ujar Erick Thohir, dilansir Antara, Sabtu, (19/02).
Salah satu penentu dari kesuksesan sebuah organisasi adalah sumber daya internal yang dimiliki. Dengan sumber daya yang berpotensi, adaptif, serta memiliki karakter yang baik BUMN akan terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
“Oleh karenanya peran anak muda seperti Fajrin dan Maya ini sangat dibutuhkan BUMN. Tak sekadar berusia muda, tapi juga memiliki jiwa muda yang adaptif, bersemangat, dan tentu memiliki karakter yang baik,” kata Erick Thohir.
Comments are closed.