NCC 2024

Gandeng Komunitas Lokal di Kendari, PLN Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block

BusinessNews Indonesia – PT PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar (Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat) mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi paving block bersama Komunitas Green Tamiimah Kreatif.

PLN UIW dalam hal ini mengucurkan dana dukungan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR (Corporate Social Responsibility) dengan total bantuan sebesar Rp80 juta di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (29/5).

“Sampah plastik apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak negatif pada lingkungan,” ungkap Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelayanan (UP3) Kendari Albert Safaria.

Ia menambahkan, bantuan ini menjadi wujud nyata kepedulian PLN terhadap lingkungan, terutama pada permasalahan sampah plastik.

Albert Safaria berharap dengan adanya Bantuan Pengembangan Paving Block dari Sampah, bisa menjadi salah satu alternatif cara pengolahan sampah plastik yang saat ini jumlahnya sangat banyak, sehingga bisa mengurangi dampak sampah plastik pada lingkungan.

Pembuatan paving block dari sampah ternyata cukup mudah. Langkah awal, sampah yang telah terkumpul dan dipilah-pilah berdasarkan jenisnya (plastik botol dan plastik kemasan).

Selanjutnya, sampah-sampah itu dipanaskan dengan perbandingan bahan 1:2 antara plastik botol dengan plastik kemasan. Kemudian dimasukkan dalam wajan atau kuali selama 20 menit atau hingga mencair.

Baca Juga : Meroket, PLN Catat Laba Bersih dari Rp 5,99 Triliun jadi Rp 13,17 Triliun

Lalu plastik yang telah mencair dicetak dalam cetakan dan dipadatkan selama lima menit dengan mesin manual hingga menjadi Paving Block.

Ketua Komunitas Green Tamiimah Kreatif Rizal mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan PLN dan berharap kerja sama ini menjadi permulaan yang baik bagi institusi pendidikan.

“Semoga bantuan ini akan terus berkelanjutan, agar dapat memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan bernilai ekonomis,” ucap Dosen Pendidikan Ekonomi di Universitas Halu Oleo.

Comments are closed.