Erick Thohir Tegaskan Bakal Bersih-bersih Pejabat Korup di BUMN
BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menegaskan bakal bersihkan tata pengelolaan dana pensiun yang tidak sehat, dan menjadi sarang korupsi oleh oknum-oknum tertentu.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir di depan ratusan milenial dan serikat pekerja saat silaturahmi dan ngabuburit di Holding BUMN Biofarma di Bandung.
“Bersilaturahmi ke Holding BUMN Farmasi @biofarmaid di Bandung siang ini. Di hadapan milenial dan serikat pekerja, saya sampaikan tata kelola dana pensiun yang tidak sehat alias korup harus segera dibenahi,” ungkap Erick Thohir yang dilansir di akun instagram pribadinya @erickthohir, Senin, 25 April 2022.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menuturkan, 100 persen dana pensiun yang ada berasal dari BUMN dan 67 persen jelek atau dikorupsi. Oleh karena itu, Menteri BUMN ini sedang melakukan pangkah pembersihan agar tidak dijadikan sebagai lahan mainan oleh para koruptor.
“Saya lagi bersih-bersih dana pensiun, 100 persen dari dana pensiun BUMN, 33 persen sehat dan 67 persen yang jelek atau korupsi dan ini tidak boleh jadi mainan terus. Kesejahteraan karyawan terjamin,” ujarnya.
Baca Juga : Erick Thohir Sebut Akan Copot Direksi BUMN Tak Taat Inpres
Menurut Erick Thohir, dana pensiun yang disimpan oleh para pekerja merupakan jerih payah mereka menabung bertahun-tahun untuk hari tua. Untuk itu, harus ada ketegasan dalam memperbaiki ekosistem tata kelola dana pensiun tersebut.
“Dana pensiun adalah hak dari hasil kerja keras bertahun-tahun para pekerja. Karena itu sangat penting memastikan mereka bisa memperoleh manfaat dana pensiun di masa tua mereka,” terangnya.
Erick berpesan agar pegawai atau staf di BUMN-BUMN tidak melakukan pelanggaran serupa, yakni melakukan tindakan korupsi terhadap dana pensiun. Oleh sebab itu, Ia berharap pengelolaan dana pensiun harus profesional dan transparan.
“Jangan sampai pengabdian insan BUMN dicederai oleh perilaku tidak ber-AKHLAK. Pengelolaan dana pensiun harus profesional dan transparan,” jelasnya.
Erick Thohir menyebut banyak pengelola dana pensiunan yang menyalahgunakan investasi dana pensiun atau membuat produk asuransi baru yang menawarkan untung besar namun tidak berdasarkan return yang sesuai.
(TN)
Comments are closed.