NCC 2024

Askrindo Dukung Pengutan BIsnis UMKM Melalui Program KUR

BusinessNews Indonesia – Berbagai macam langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2022 telah memberikan hasil berupa pertumbuhan perekonomian sebesar 5,01% year on year (yoy). Menguatnya daya beli masyarakat turut mendorong peningkatan inflasi April yang bertepatan dengan momen Ramadan tahun 2022 lalu.

Kondisi ini tentu menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat di masa ramadan dan lebaran telah kembali ke level pra-pandemi. Pemerintah menyatakan bahwa dari sisi sektoral, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 19,19%, dan diikuti oleh sektor Perdagangan.

Dalam hal ini, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang merupakan Anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) juga mendukung pemulihan ekonomi melalui program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Askrindo berperan dalam membantu akses permodalan UMKM ke perbankan untuk mendapatkan fasilitas KUR dan fasilitas KMK PEN serta menjamin risiko gagal bayar atas kredit yang akan disalurkan perbankan ke UMKM. Besarnya penyerapan diberbagai sektor menjadi indikasi semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat serta gerak perekonomian yang semakin membaik.

Sejalan dengan hal tersebut, kinerja Penjaminan KUR PT Askrindo pun turut mengalami peningkatan. Sejak Januari-Mei 2022, PT Askrindo berhasil merealisasikan Penjaminan KUR sebesar Rp 62,6 triliun atau 33,5% dari total target Penjaminan KUR Askrindo tahun 2022 sebesar 186,5 triliun dengan jumlah UMKM selama Januari-Mei 2022 sebanyak 1.346.897 debitur.

Selain itu, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) juga melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali untuk KUR dan PEN Generasi Kedua (Gen 2) di Jakarta, Selasa (28/6).

Direktur Utama Askrindo, Priyastomo mengatakan, program PEN Generasi kedua ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak bagi dunia usaha untuk dapat menangkap peluang momentum pemulihan ekonomi Bali ditengah kondisi Covid-19 yang mulai terkendali.

“Kami sangat mengapresiasi kerjasama penjaminan KUR yang telah terjalin sejak 2016 hingga kini, yang telah memberikan dukungan penjaminan kepada 21.159 debitur program KUR, dengan plafond sebesar Rp2.317 Miliar,” jelasnya

Priyastomo menambahkan bahwa sejak pandemi, pemerintah mengupayakan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui program KMK PEN dan Askrindo mendapat penugasan sebagai lembaga penjamin.

“BPD Bali menjadi salah satu mitra utama kami dalam mendukung program PEN yang diinisiasi pemerintah. Sejak 2020 hingga 2021 secara total plafondnya mencapai Rp 31,6 Millar,” ujar Priyastomo.

Selanjutnya Priyastomo juga mengharapkan bahwa kerjasama yang baik dan mutual ini akan terus berlangsung yang bukan hanya untuk mendukung program Pemerintah namun juga untuk keberlangsungan pelaku usaha UMKM yang menjadi penopang Perekonomian Indonesia. (RB)

Comments are closed.