NCC 2024

2030, PLN Targetkan Kapasitas Pembangkit 29 GW untuk Energi Baru Terbarukan

BusinessNews Indonesia – PT PLN (Persero) menargetkan kapasitas pembangkit untuk energi baru terbarukan (EBT) sebesar 29 gigawatt (GW) pada 2030 mendatang. Perusahaan milik negara tersebut juga siap memasok listrik hijau bagi produsen kendaraan listrik yang membangun pabrik di Indonesia, pada tahun ini pun PLN baru saja memiliki pembangkit listrik EBT sebesar 9 GW.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan daya yang sudah terpasang tersebut diklaim mampu memenuhi kebutuhan listrik industri hijau. Menurutnya ini selaras dengan wacana pemerintah untuk mengembangkan kawasan industri hijau di sejumlah wilayah Indonesia.

“Saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN siap mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT,” ungkap Darmawan dalam keterangan tertulisnya.

Untuk tahun ini, pihaknya akan menambah kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 228 MW. Pembangkit tersebut terdiri dari PLTP 45 MW, PLTA dan PLTM 178 MW, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi 5 MW.

Tak hanya itu, kata Darmawan, PLN juga membuka peluang kerja sama dalam carbon trading melalui Renewable Energy Certificate (REC). Melalui REC, PLN mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT.

“REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan,” ucapnya.

Darmawan berpendapat, kontrak pembelian REC tersebut dengan durasi kerja sama 1-5 tahun dan diklaim memberi dampak positif bagi industri. Kemudian pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan, diakui internasional, dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk membangun infrastruktur.

Kontrak pembelian REC ini juga diklaim memberi dampak bagi pemerintah untuk mendorong transisi energi menuju karbon netral pada 2060. Masifnya kontrak pembelian REC ini diharapkan mendorong pertumbuhan pasar nasional EBT, sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.

“Kami sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam penggunaan energi hijau dengan memanfaatkan REC ini,” ujar Darmawan.

Bagi pelanggan yang ingin melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, dapat langsung mengunjungi website https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.

Baca Juga : PLN Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Bahan Bakar PLTU Berau untuk Tekan Emisi

(TN)

Comments are closed.