Bulog Jadi Operator Pengadaan Kedelai Bersubsidi

Businessnews Indonesia –  Perum Bulog ditugaskan menjadi operator untuk melakukan pengadaan dan penyaluran kedelai bersubsidi untuk para perajin tahu dan tempe. Sebelumnya pemerintah telah sepakat subsidi untuk kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg).

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, program subsidi tersebut untuk mengganti selisih harga, yakni antara harga beli kedelai dari importir maupun kedelai lokal dan harga jual dari Bulog ke perajin tahu dan tempe yang lebih rendah.

“Total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini diperkirakan sebesar Rp 955 miliar dari sumber anggaran cadangan stabilisasi harga pangan (CSHP),” kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (24/3/2022).

Budi menjelaskan, total anggaran tersebut berdasarkan asumsi perhitungan 200 ribu ton kedelai setiap bulannya yang diberikan selama empat bulan. Jumlah itu dikali Rp 1.194 per kg. Di mana, Rp 1.000 per kg merupakan biaya penggantian selisih harga dan Rp 194 per kg menjadi margin fee untuk Bulog.

Adapun, jumlah anggota Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) yang menjadi sasaran penerima bantuan kedelai telah sesuai data Kementerian Koperasi dan UKM.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, menuturkan, harga kedelai dunia terus mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir selama pandemi Covid-19. Kenaikan harga bahkan tembus mencapai 92 persen.

“Harga tertinggi kedelai sebelum pandemi masih 345 dolar AS per ton, per 11 Maret 2022, harga di bursa internasional sudah 607 dolar AS per ton,” kata Lutfi dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR pekan lalu. (AFZ)

Comments are closed.