Kemkominfo Tutup Akses Ribuan Lembaga Investasi Ilegal

Businessnews Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menutup akses 1.130 konten pialang berjangka ilegal, investasi ilegal, forex ilegal, termasuk konten binary option sepanjang 2021.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate dalam siaran pers resminya, Minggu (20/2/2022).

Johnny mengatakan, Kementerian Kominfo telah menerima permintaan penutupan akses atas kegiatan binary option dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan.

“Tepatnya 489 konten pialang berjangka ilegal, 332 konten investasi ilegal, 312 konten forex ilegal dan 92 konten binary option. Binary option kita sama-sama tahu bahwa BAPPEBTI telah menetapkan itu sebagai kegiatan ilegal setelah lebih dari 1.221 akun diblokir,” ujarnya.

Johnny menegaskan, Kementerian Kominfo memiliki tiga tugas utama dalam menangani platform investasi ilegal seperti binary option. Karena itu, pihaknya akan tegas melakukan langkah penutupan akses.

“Pertama, melakukan pengawasan mulai dari pendaftaran sistem elektronik dan kepatuhan pada prinsip perlindungan data pribadi, Kedua, kesesuaian konten pada platform digital dengan perundang-undangan yang berlaku, serta ketiga, fasilitasi permintaan pemutusan platform binary option yang melanggar,” katanya.

Johnny mengatakan Pemerintah juga telah menangani sebanyak 5.429 fintech ilegal yang beredar melalui platform website, aplikasi Google Play Store dan YouTube, Facebook, Instagram, file sharing dan Telegram.

“Beberapa waktu yang lalu ramai dibicarakan terkait dengan fintech ilegal, saya mengambil langkah-langkah tegas sesuai amanat undang-undang dan menutup 5.429 fintech ilegal,” kata Johnny.

Johnny mengatakan, pengawasan platform digital ini dilaksanakan di samping meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Salah satu langkah Kementerian Kominfo yakni melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk meningkatkan literasi masyarakat yang berkaitan dengan sektor pasar modal.

“Saya menekankan agar literasi yang saat ini masih sangat kecil perlu terus didorong, mengingat bahwa usaha pemerintah untuk memberikan perhatian khusus mendorong UMKM dan Ultra Mikro nasional untuk go digital onboarding,” ujarnya. (AFZ)

Baca juga : Erick Thohir Ungkap Tiga Mimpi Besarnya Untuk BUMN

Comments are closed.