Erick Thohir Sebut Pertamina Akan Jadi Perusahaan Miliaran Dollar

Businessnews Indonesia  Penawaran umum perdana saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal terus berlanjut di tahun ini setelah PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) melangsungkan IPO tahun lalu.

Tren ini kemudian mengikis istilah ‘puasa’ perusahaan-perusahaan BUMN yang melantai di bursa saham dengan emisi triliunan sejak 2013 lalu.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan sedang mempersiapkan 10 sampai dengan 15 perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi BUMN untuk lebih meningkatkan nilai aset sejumlah perusahaan pelat merah.

Beberapa perusahaan yang disiapkan untuk IPO antara lain, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu, Pertamina Hilir, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Vaksin Bio Farma, LinkAja, Pupuk Kalimantan Timur, Mitratel, Telkom Data Center, Hingga 3 perusahaan dari Grup MIND ID.

Baca Juga : Lewat Merah Putih Fund, BUMN Suntik Startup Lokal Jadi Unicorn Rp 4,3 Triliun

“Kami ingin unlock value semua perusahaan BUMN. Kita ingin jadikan Pertamina hundred billion dollar company dengan mengantarnya menjadi perusahaan publik dan mempublikan sub holding-nya yang insya Allah mereka akan go public tahun depan dan ada juga beberapa yang tahun ini,” ucap Erick, beberapa waktu yang lalu.

Dari jumlah itu, setidaknya ada 4 perusahaan yang disiapkan untuk melantai tahun ini, yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP), PT Pertamina Geothermal Energi, Inalum Operating.

Kemudian, di tahun 2023, diperkirakan Telkom Data Center dan Bio Farma yang yang akan melantai. Sedangkan, beberapa nama lainnya seperti LinkAja, PLTU PLN, Logam Mulia, hingga Pertamina Hilir masih dalam tahap kajian untuk IPO.

Erick menjelaskan, Kementerian terus mendorong agar misalnya, holding rumah sakit BUMN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang saat ini memiliki lebih dari 70 rumah sakit BUMN bisa melantai ke bursa saham. Dengan penggabungan tersebut diperkirakan akan meningkatkan valuasi rumah sakit milik BUMN.

Sementara itu, BUMN lainnya yang juga berpotensi mencatatkan saham di bursa ialah pengembangan Telkom Grup Data Center dan Mitrarel.

Selain itu, Erick juga menyiapkan IPO perusahaan pupuk BUMN, Pupuk Kalimantan Timur agar ke depannya perusahaan ini bisa mengedepankan tata kelola perusahaan yang lebih transparan dan bisa bersaing terutama di pasar non subdisi.

(TN)

Comments are closed.