PLN Perbaikan Pengadaan Batubara untuk Pembangkit Listrik
Businessnews Indonesia – Perbaikan penyediaan batubara guna pembangkit listrik, kini mulai dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Salah satunya melalui sentralisasi kontrak pembelian batubara. PLN memastikan seluruh kontrak pembelian batu bara yang sebelumnya dilakukan PLN Batubara akan dialihkan ke PLN sebagai induk usaha.
“Untuk optimalisasi, PLN melakukan pemusatan dalam penyediaan batu bara sehingga seluruh pembelian batu bara terkonsolidasi di PLN. Kebijakan ini akan mendorong efektivitas manajemen batu bara,” jelas Direktur Energi Primer PLN, Hartanto Wibowo dalam keterangan resmi, Rabu (9/2).
Selain itu, PLN juga melakukan kontrak langsung dengan perusahaan tambang untuk menjamin keandalan pasokan batu bara. Kontrak PLN Batubara yang sebelumnya didominasi kontrak dengan trader telah diubah sehingga penambang menjadi pihak yg terikat dlm kontrak.
Baca Juga : BUMN Tugaskan Pertamina dan PLN dalam Program Penurunan Emisi
PLN maupun PLN Batubara sudah tidak berkontrak lagi dengan trader. Selain itu, PLN juga melakukan perubahan kontrak yang semula bersifat jangka pendek diubah menjadi kontrak jangka panjang.
“Perubahan kontrak ini dilakukan untuk menjamin kepastian pasokan batu bara secara jangka panjang, baik dari sisi volume juga jadwal pengiriman,” ucap Hartanto.
Tak hanya itu, PLN juga memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat.
Baca Juga : Dukung Transisi Energi, PLN Targetkan Pembangkit EBT 648 MW Beroperasi Tahun Ini
“Untuk memperbaiki bisnis dan rantai pasok. Kami ubah mempercepat tagihan operasi dan transportasi, maksimal 14 hari setelah dokumen penagihan diterima secara lengkap dan benar oleh PLN, dari sebelumnya sekitar 90 hari-120 hari,” ujarnya.
Kecepatan pembayaran tersebut berlaku untuk pengadaan kapal, tongkang, bongkar muat serta pembayaran batubara kepada penambang. Kini, PLN memastikan pemenuhan pasokan batu bara untuk PLTU telah sesuai rencana dengan rata-rata pasokan mencapai 15 Hari Operasi (HOP).
“Dengan terpenuhinya batu bara tersebut PLN optimitis dapat menjaga keandalan suplai listrik ke pelanggan,” pungkas Hartanto.
(TN)
Comments are closed.