Tiket Garuda Indonesia Mahal, Ini Kata Erick Thohir!
BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap penyebab harga tiket pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terbilang mahal. Hal tersebut karena, monopoli penerbangan yang selama ini dilakukan semakin berdampak pada ekosistem ekonomi.
“Ada monopoli penerbangan nasional, yang akhirnya tiketnya jadi mahal. Nah kalau tiketnya jadi mahal, berarti industri pariwisata tidak berkembang. Kalau industri pariwisata tidak berkembang, maka UMKM tidak punya tempat untuk penghasilan baru,” ucap Erick saat mengisi kuliah umum Unika Atmajaya, Rabu (26/1).
Sebelumnya, Erick menyebutkan maskapai BUMN itu diketahui terlalu banyak menggunakan jenis pesawat. Sehingga, operasionalnya menjadi lebih mahal.
Berdasarkan data yang dimiliki Erick, Garuda memiliki 32 lessor. Sedangkan maskapai lain hanya 4-5 lessor. Dari sisi jenis pesawatnya pun, Garuda memiliki 13 jenis, sedangkan maskapai lainnya hanya 3-4 jenis saja.
Baca Juga : Erick Thohir Optimis Garuda Rampungkan Negosiasi dengan Lessor
Tidak heran, porsi biaya kontrak lessor Garuda Indonesia mencapai 28 persen dari pendapatan perusahaan. Sementara, maskapai lainnya 3,5 kali lipat lebih murah dari yang dibayar Garuda.
Inilah yang kemudian membuat Garuda membayar operasional lebih mahal. Tidak efisien. “Garuda (beban sewa pesawatnya) 28 persen. Maskapai lain cuma 8 persen. Secara operasional, lebih mahal,” jelasnya.
Baca Juga : Garuda Indonesia Sambut Positif Perpanjangan PKPU
Sebagai informasi, Kejaksaan Agung sebelumnya menyatakan bahwa kerugian keuangan negara akibat dugaan tindak pidana korupsi pada pengadaan pesawat Garuda Indonesia bernilai sekitar Rp3,6 triliun.
“Kerugian cukup besar. Seperti contohnya, untuk pengadaan sewa saja ini indikasi sampai sebesar Rp3,6 T,” ucap Febrie, Rabu (19/1). (TN)
Comments are closed.