Telkom Dorong Mitratel Percepat Kembangkan Bisnis Fiber Optic
BusinessNews Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) mendorong anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) untuk menjadi leading digital infrastructure company di regional melalui pengembangan portfolio bisnis fiber optic.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menjelaskan, langkah ini merupakan langkah strategis dalam rangka percepatan pembentukan ekosistem digital di Indonesia.
“Bukan hanya tower ke Mitratel saja, tetapi juga disusul bisnis lainnya seperti konsolidasi Data Center ke PT Sigma Tata Sadaya (STS). Sehingga Telkom dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan mendorong value bisnis secara optimal di masa mendatang,” ucap Budi melalui siaran pers, Rabu (29/12).
Baca Juga : PT INTI Gandeng PT Telkom Akses dan Perum Peruri Pacu Pertumbuhan Bisnis
Sebelumnya, Mitratel telah menjalin kerja sama dengan PT Alita Praya Mitra (Alita) guna memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional berupa pembangunan jaringan serat optic sepanjang 6.000 kilometer di 5 Provinsi yang akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel.
Selain menggandeng Alita, Mitratel juga telah memanfaatkan jaringan serat optik milik Telkom untuk melayani dan mengintegrasikan layanan kepada operator seluler.
Budi juga mengatakan, aksi korporasi konsolidasi bisnis TelkomGroup akan terus dilakukan sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan.
Baca Juga : Di Tinjau Erick Thohir,Begini Persiapan Telkom Jelang KTT G20!
Selain itu, Mitratel perlu segera melakukan akselerasi bisnis pasca IPO dan saat ini tengah upaya menjajaki pengalihan tower tambahan milik Telkomsel dan juga Telkom di mana telah siap kurang lebih 6.000 menara untuk ditransaksikan di tahun 2022.
“Telkom juga mendorong percepatan konsolidasi tower TelkomGroup ke Mitratel untuk dapat segera terealisasi di tahun 2022. Dengan langkah ini diharapkan Mitratel akan menjadi penyedia Menara telekomunikasi yang terbesar dan terkuat di Indonesia,” ujar Budi. (TN)
Comments are closed.