Erick Thohir Diminta Evaluasi Ahok Sebagai Komisaris Utama Pertamina
BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai harus mengevaluasi kinerja Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Erick bahkan diminta mencopot Ahok agar tak ada lagi kegaduhan di internal Pertamina.
“Saya kira tidak berlebihan kalau Erick Thohir harus mencari pengganti BTP dan tidak melibatkan tokoh politik dalam internal Pertamina. Pertamina ini kan BUMN strategis. Artinya kalau tidak tepat orang yang mengisi akan merusak reputasi,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra, Rabu (29/12).
Dedi menyebut, Erick harus mempertimbangkan sejumlah hal yang terjadi. Pertama Ahok tidak berhasil menunjukkan kinerjanya sebagai komisaris utama dan meningkatkan produktivitas Pertamina. Kemudian, kegaduhan yang ditimbulkan Ahok bisa menurunkan kepercayaan publik kepada Pertamina.
Baca Juga : Pertamina Naikan Harga LPG Nonsubsidi, Segini Rincian Harganya!
“Itu juga berdampak kepercayaan publik ke pemerintah. Dengan dua indikasi itu saya kira, perlu bagi Erick Thohir mengevaluasi kinerja kehadiran dari BTP,” ujar Dedi.
Dedi menilai Ahok selaku komisaris utama telah melakukan tindakan yang melampaui batas. Seperti seringkali mengomentari sesuatu hal yang menjadi tugas direksi. Menurut dia, kapasitas Ahok bukan sebagai komisaris tetapi politisi yang berada di BUMN khusunya Pertamina.
Baca Juga : Erick Thohir Gencarkan Hilirisasi Ekonomi Digital, Guna Hentikan Impor
“Ini bisa mengganggu produktivitas. Kehadiran BTP membuat disharmoni dengan jajaran direksi lain, misalnya BTP berselisih pandang sesama komisaris terkait rencana mogok pekarja pegawai pertamina. Bahkan juga melakukan kritik kepada direksi yang semestinya kritik itu betul memang wilayahnya BTP tapi tidak di luar publik, misalnya di dalam rapat,” ungakpnya. (TN)
Comments are closed.