NCC 2024

Resmi Jadi Dirut Baru PLN, Ini “PR” Darmawan Prasodjo

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Darmawan Prasodjo resmi ditunjuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menggantikan Zulkifli Zaini. Menteri BUMN Erick Thohir berharap Direktur Utama PLN yang baru untuk dapat melanjutkan upaya transformasi yang telah dilakukan dan dapat terus ditingkatkan.

“Transisi energi yang dilakukan PLN perlu dilakukan terobosan sehingga tidak membebani negara dan masyarakat,” ungkap Erick dalam keterangan resmi, Senin (6/12).

Baca Juga : Akselerasi Transisi Energi, PLN Jalin Kerja Sama dengan AFD Prancis

Tantangan transformasi yang dihadapi PLN ke depan bukan hanya terbatas perbaikan finansial PLN tetapi mengenai bagaimana menghadapi tantangan zaman, dimana energi yang lebih hijau, digitalisasi, servis kepada masyarakat serta penerapan “Ecolifestyle” menjadi kebutuhan utama demi menciptakan lingkungan yang berkesinambungan bagi generasi masa kini dan generasi masa depan.

“PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik dan berkolaborasi terkait electrifying lifestyle dengan pihak-pihak lain,” ucap Erick.

Disamping itu, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan, ke depannya upaya transisi energi diharapkan terus dilakukan oleh PLN. “Kita berharap dirut yang baru, Pak Darmawan akan mendorong percepatan transisi energi,” ujar Pahala dikutip, Senin (6/12).

Baca Juga : Presiden Perintahkan Konversi LPG ke Kompor Induksi, PLN: Kami Sudah Siap

Sementara itu, Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengharapkan kerjasama dengan PLN dapat terus berjalan dengan baik.

“Kita selalu mengharapkan kerjasama yang lebih intens dan komunikasi yang terjalin dengan baik dengan Direksi PLN, karena mandat pekerjaan membangun kelistrikan masih panjang ke depan dan tentunya membutuhkan kolaborasi yang baik dengan pelaku usaha swasta,” kata Arthur kepada Kontan,dikutip Senin (6/12).

Arthur melanjutkan, kolaborasi ini diperlukan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi dengan infrastruktur kelistrikan yang mumpuni. Langkah ini pun juga dinilai perlu untuk mendorong transisi energi.

PLN diharapkan mampu mengurangi pinjaman dan jika dimungkinkan, melakukan percepatan pengembalian utang. (TN)

Comments are closed.