Gandeng Ina, MenKopUKM Ingin Perluas Pasar UMKM Tanah Air

BusinessNews Indonesia  – Upaya percepatan digitalisasi produk UMKM terus dilakukan berbagai pihak. Kali ini sinergi terjadi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian BUMN serta PT Ina Produk Indonesia (InaProduct.com), dengan me-launching situs inaproduct.com.

Situs inaproduct.com ini berisikan direktori produk Indonesia. Mulai dari informasi lengkap pelaku dan brand lokal termasuk UKM dari nama usaha, alamat, kontak, produk, hingga foto pabrik/workshop yang dengan mudah diakses semua pihak. Sehingga mampu memperluas jaringan pemasaran baik lingkup dalam dan luar negeri.

Launching situs ini diresmikan oleh MenKopUKM Teten Masduki bersama Mendag M Lutfi, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting dan Founder Inaproduct.com sekaligus Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah di gedung Smesco, Kamis (28/10). Perhelatan launching ini juga disertai MoU (Memorandum of Understanding) antara Inaproduct.com dengan Kemenkop, Kemendag, Kemenperin dan Sarinah.

Dalam sambutannya, MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, MoU dengan InaProduct.com bertujuan untuk mendukung digitalisasi promosi dan pemasaran produk UMKM, melalui inisiasi platform direktori produk Indonesia InaProduct.com.

“Inaproduct.com bisa menjadi jembatan menghubungkan UMKM kepada buyer tak hanya di dalam tapi juga luar negeri. Situs direktori ini penting dalam mewujudkan UMKM benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” katanya.

Selain itu, sambung MenKopUKM, situs direktori ini diharapkan dapat membuka peluang usaha bagi UMKM, untuk dapat menyajikan produk andalan sesuai kebutuhan langsung dari tangan pertama, memberikan kemudahan bisnis, serta mendorong ekosistem bisnis yang kondusif, business matching, pelatihan, dan pameran online dan offline.

“Kami bersyukur harapan punya direktori ini terwujud. Tadinya kami pikir direktori ini bisa dibuat sendiri di KemenKopUKM, tapi lebih pas memang dibuat oleh swasta agar lebih sustain. Sehingga UMKM lebih produktif dan memiliki daya saing,” ujarnya.

Dari data idEA September 2021, potensi ekonomi digital di Indonesia cukup menjanjikan, transaksi di e-commerce meningkat selama pandemi sebanyak 54 persen, lebih dari 3 juta transaksi per hari. Pendapatan ekonomi digital mencapai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 640 triliun meski ditengah pandemi, dan potensi ekonomi digital Indonesia senilai 124 juta dolar AS, atau sekitar Rp 1.700 triliun di tahun 2025.

MenKopUKM Teten mengapresiasi kerja sama yang diinisasi oleh PT Ina Produk Indonesia dengan KemenKopUKM, Kemendag, Kemenperin dan Sarinah. Ia berharap ajang ini dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia secara maksimal, oleh UMKM yang bertransformasi digital.

Senada dengan hal tersebut, Mendag M Lutfi mengatakan, sejak dulu hingga saat ini perjuangan UMKM tak pernah berhenti. Ia menyebut ada tiga permasalahan utama yang kerap kali dihadapi UMKM. Yakni UMKM kurang berpengalaman sehingga sulit beradaptasi, kurang jaringan dan kurang pendanaan.

“Dengan inaproduct.com ini bisa menjembatani permasalahan UMKM dari sisi networking. Mudah-mudahan begitu situs ini berjalan, bisa langsung menjual produk UMKM yang lebih baik dan berdaya saing,” imbuh Lutfi.

Mendag menyatakan, pihaknya siap berkomitmen bersama KemenKopUKM untuk bisa mengelola UMKM bukan hanya dari sisi supply side tetapi juga demand side. Tak hanya itu, Kemendag bersama KemenKopUKM juga bersama-sama membina pasar industri halal, dan menjadikan Jakarta sebagai kiblat fesyen muslim dunia melalui produk lokal.

“Saya siap bersama di belakang pak Teten panglima tempur UMKM, untuk mendorong UMKM menjadi jagoan regional dan global,” tegasnya.

Pendataan UMKM

Founder inaproduct Budihardjo Iduansjah mengatakan, akibat situasi pandemi, muncul keinginan untuk membantu ekonomi nasional dengan cara mendata pelaku & brand lokal termasuk UKM, kemudian membuatkan ekosistem untuk menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri dan ekspor.

“Agar pemulihan ekonomi bisa dipercepat maka inaproduct.com hadir sebagai start up baru yang dilandasi idealisme nasionalisme, untuk membantu pemerintah dan seluruh pelaku lokal. Platform Direktori Produk Indonesia inaproduct.com ditargetkan bisa mendata sekitar 5.550 usaha besar, 45.000 usaha menengah dan 193.000 usaha di seluruh Indonesia,” terang Budiharjo.

Lebih lanjut ia menyatakan, seiring dengan program pemerintah digitalisasi dan hilirisasi serta program BBI (Bangga Buatan Indonesia) maka direktori digital sangat diperlukan. Budihardjo berterima kasih atas dukungan berupa MoU dari KemenKopUKM, Kemendag, Kemenperin, dan PT Sarinah yang membantu mengembangkan produk dan brand Indonesia termasuk UKM, yang diwujudkan dalam MoU bersama pada hari ini dan mendukung SMESCO, sebagai pusat produk dan brand Indonesia juga UKM melalui berbagai pameran, pelatihan-pelatihan dan aktivitas lainnya.

Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menuturkan, kehadiran inaproduct.com mampu mendorong pemasaran produk lokal secara lebih luas dan efisien, sehingga memberikan peluang transaksi lebih besar lagi.

“Kementerian BUMN bersama BUMN telah ikut mendigitalisasi UMKM lewat Pasar Digital (PaDi) UMKM. Di mana saat ini terdapat 58 BUMN yang telah tergabung dan hingga akhir tahun ditargetkan sebanyak 98 BUMN, dengan transaksi mencapai Rp 13,8 triliun sebanyak 188.000 transaksi yang melibatkan 11.818 UMKM. Secara garis besar, sangat memungkinkan PaDi ini juga tergabung dan berkolaborasi dengan platform inaproduct.com,” pungkasnya. (Mr)

Comments are closed.