Nilai Ekonomi Kelautan dan Perikanan Indonesia Capai 1,33 Triliun AS
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Nilai ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia disebut mencapai 1,33 triliun AS per tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Dr. Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si.
Ia menyatakan hal itu ketika menyampaikan orasi ilmiah menjelang pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Tetap IPB pada Kamis (16/9). Jonson menegaskan bahwa nilai ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia sangatlah besar.
Jonson menyampaikan hal tersebut dalam orasi ilmiah berjudul “Peran Teknologi Penginderaan Jauh untuk Eksplorasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Negara Maritim Indonesia”.
Baca juga: Baja Lokal tak Sesuai, Garuda Metalindo Impor 100 Persen Bahan Baku
Melalui orasi ilmiah ini, ia menyebut bahwa potensi yang sangat besar itu karena dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut. Meski demikian, ia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 hingga 2016 bahwa sumbangsih kelautan perikanan masih kecil. Jumlahnya baru sekitar 6,04 persen dari potensi nilai ekonomi sumber daya tersebut.
Ia menjelaskan bahwa data sumber daya kelautan dan perikanan yang dihimpun secara konvensional belum lengkap dan akurat melalui kegiatan eksplorasi. Terkhusus lagi di Indonesia.
Ia menerangkan bahwa kegiatan eksplorasi sumber daya kelautan perikanan saat ini telah berkembang menjadi tiga metodis. Diantaranya metoda pengamatan langsung (in-situ), pengindraan jauh satelit (indraja) dan pemodelan.
Baca juga: Peningkatan Permintaan Ekspor Dorong Harga CPO Indonesia
Masing-masing metodis, kata dia, memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan suatu sistem reintegrasi. Hal itu melahirkan sistem pengamatan laut global (Global Ocean Observing System/GOOS) yang diinisiasi badan dunia Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) pada 1991 lalu. (W/ZA)
Comments are closed.