NCC 2024

Airlangga Hartarto : Realisasi PEN Capai 45,8 Persen

BusinessNews Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengalami kenaikan hingga 45,8 persen.

Airlangga, yang juga Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan bahwa realisasi program itu senilai Rp340,84 triliun.

“Realisasi PEN ini mencapai 45,8 persen atau Rp340,84 triliun,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers Evaluasi dan Penerapan PPKM secara daring, Senin, (30/08/2021).

Adapun realisasi itu terdiri dari sektor kesehatan mencapai 34 persen atau Rp80,48 triliun, kemudian realisasi sektor Perlindungan Sosial mencapai 55 persen atau Rp102,69 triliun, realisasi sektor UMKM mencapai Rp48 triliun atau 29 persen, program prioritas teralisasi 44 persn atau Rp52,3 triliun, kemudian program insentif usaha teralisasi Rp56,7 triliun atau 50,3 persen.

Selain itu, hingga 30 Agustus, pemerintah telah menyalurkan seluruh bantuan beras Bulog sebanyak 10 kilogram per keluarga kepada seluruh target penerima yakni 28,8 juta keluarga.

“Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non-Program Keluarga Harapan juga sudah tersalurkan 100 persen kepada 8,8 juta orang,’ ujar Airlangga.

Begitu juga dengan bantuan subsidi upah pekerja sebanyak Rp1 juta yang proses pendataan di DIPA Kementerian Tenaga Kerja telah selesai dan telah dicairkan kepada 2,09 juta pekerja. Selain juga pembukaan Kartu Prakerja Batch 18 pada 26-29 Agustus.

“Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) realisasinya Rp14,2 triliun terhadap 11,84 juta pelaku usaha mikro dan ini sekitar 92,52 persen,” ungkapnya.

Adapun Presiden Joko Widodo mengungkapkan wilayah Pulau Jawa dan Bali mengalami perbaikan dalam penanganan COVID-19 yang ditunjukkan penambahan wilayah aglomerasi yang mengalami penurunan tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca juga: Lintasarta Dukung Desa Digital Jawa Barat Melalui CSR Mengajar

Baca juga: Blusukan Menteri BUMN Erick Thohir: Dorong BRI Dukung Produksi Padi Model Bisnis Klaster dan Teknologi Modern

“Pemerintah memutuskan mulai 31 Agustus sampai 6 September 2021 untuk wilayah Jawa-Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya sehingga wilayah yang masuk ke dalam level 3 pada penerapan minggu ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, Solo Raya,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi merinci untuk PPKM level 4 di Pulau Jawa dan Bali menurun dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. PPKM level 3 dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota, level 2 dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota. Untuk wilayah di luar Pulau Jawa Bali terjadi perbaikan PPKM level 4 yaitu dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi. (ed.AS/businessnews.co.id/AN).

Comments are closed.