RI Punya Sembilan Perusahaan yang Siap Kembangkan Kendaraan Listrik
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memilik sembilan perusahaan baterai yang siap untuk mendukung Indonesia dalam pasar Electric vehicle (EV).
“Sembilan perusahaan itu terdiri dari lima perusahaan pengolah bahan baku baterai dan empat perusahaan produsen baterai.” kata Agus saat menjadi keynote speech dalam Investor Daily Summit 2021, dikutip dari Republika (16/7).
Kesembilan perusahaan itu, kata dia, merupakan industri yang terletak di Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Nantinya, industri tersebut tak hanya memenuhi kebutuhan baterai di dalam negeri saja, tapi juga mengekspor baterai untuk kebutuhan EV global.
“Indonesia merupakan negara yang jumlah memiliki sumber daya nikel terbesar di dunia. Karena, 30 persen sumber daya nikel yang ada terletak di wilayah Indonesia.” imbuhnya.
Seperti dikethui, cadangan nikel Indonesia sendiri totalnya mencapai 21 juta ton. Potensi besar itu pun diharapkan dapat dioptimalkan dengan baik mulai dari proses eksplorasi, produksi hingga pengelolaan limbah.
Baterai sendiri merupakan salah satu komponen utama penentu performa dan kepraktisan dari kendaraan listrik. Selain itu, baterai turut menjadi salah satu komponen utama yang menentukan harga kendaraan listrik.
Mengenai optimalisasi produksi EV di dalam negeri, pemerintah saat ini telah menetapkan roadmap produksi electric vehicle (EV) hingga 2035.
“Target produksi EV roda empat atau lebih pada 2025 adalah sekitar 400 ribu unit. Kemudian pada 2030 meningkat jadi 600 ribu dan pada 2035 ditargetkan mencapai satu juta unit.” Kata dia.
Dalam keterangannya, Agus turut mengatakan bahwa target tersebut perlu dibarengi sejumlah strategi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan penggunaan EV menjadi kendaraan operasional sejumlah instansi pemerintah.
Targetnya, kata dia, jumlah EV yang digunakan instansi pemerintah pada 2025 telah mencapai 65 ribu unit. Kemudian, pada 2030 mendatang jumlahnya dapat ditingkatkan hingga 130 ribu unit. (W/ZA)
Comments are closed.