Mendag Sebut Daging Sapi Lokal Mampu Jaga Stabilitas Harga
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Dalam konferensi pers Jumat (16/4) kemarin, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan produksi daging sapi lokal berperan penting menjaga stabilitas harga. Terlebih lagi ketika terjadi kenaikan permintaan seperti ketika Ramadhan seperti saat ini.
Seperti diketahui, komoditas daging sapi adalah salah satu dari tiga bahan pokok penting yang masih membutuhkan impor. Secara umum, daging sapi impor di Indonesia di suplai dari negeri kanguru Australia.
“Sekitar 52 persen ekspor daging sapi Australia itu ke Indonesia. Hari ini, Australia mengalami gangguan ekspor sapi karena kebakaran dahsyat yang terjadi tahun 2019,” kata Mendag, seperti diberitakan Republika (17/4).
Baca juga:
OJK Jelaskan Keputusan Citibank Tutup Layanan Ritel Perbankan di Indonesia
Mudik Lebaran 2021 Ditiadakan, Ini Alasan Jokowi Kenapa Pemerintah Melarangnya
Kebakaran lahan, kata dia, menjadi penyebab menurunnya populasi sapi di Australia. Akibatnya, struktur harga daging sapi hidup per kilogram (kg) naik signifikan. Sebelumnya, harga normal sekitar 2,8 dolar AS per kg naik menjadi 4,8 dolar AS atau setara Rp 51 ribu.
“Itu kita mesti gemukkan lagi di sini, dipotong jadi karkas. Begitu jadi karkas, harga sudah mendekati 100 ribu. Dengan rantai nilai yang ada, harga sapi mestinya lebih tinggi dari yang kita lihat saat ini,” tambahnya menerangkan.
Baca juga: BTN Catat Peningkatan Penyaluran KPR bersubsidi
Berdasarkan pemantauannya, daging sapi segar saat ini berkisar di harga Rp 124 ribu per kg. Harga tersebut menurutnya masih dalam batas normal meskipun terjadi gejolak harga impor.
“Harga tetap terkendali karena masuknya sapi lokal. Dia mengompensasi kekurangan impor dari Australia yang harganya tinggi,” tutur Lutfi.
Hal lain yang turut membantu stabilisasi harga daging yakni akibat adanya pandemi Covid-19. Karena kejadian tersebut, permintaan daging dari industri hotel, restoran dan katering turun tajam sehingga membuat harga tidak melambung. (W/ZA)
Baca juga: Rusia Membalas, Usir 10 Diplomat dan Sanksi 8 Pejabat AS
Comments are closed.