NCC 2024

Tangki Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Merugi Hingga Rp 1,12 T

BusinessNews Indonesia – Pagi dini hari (Senin, 29/03/2021) empat tangki BBM hasil olahan kilang Balongan yang berada di Indramayu, Jawa Barat terbakar habis. Dari musibah ini diprediksi Pertamina mengalami kerugian lebih dari Rp1,12 triliun.

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri di media menyatakan bahwa kebakaran itu disebabkan ada bocoran atau rembesan minyak dari sekitar pipa sejak hari minggu dan sudah dicoba diperbaiki.

Menurut kesaksian warga setempat, yang berdekatan dengan tangki kilang, menyatakan bahwa sekitar 30 menit sebelum mendengar ledakan yang mengakibatkan kebakaran hebat itu ada bau bensin menyengat.

Dipertegas oleh keterangan Corsec PT KPI Ifki Sunarya pada pada dini hari senin sebelum tangki terbakar terjadi hujan lebat dan petir.

“Kami sejak awal telah menduga memang ada tumpahan atau rembesan minyak dari sistem pipa kilang Balongan ke tangki pengumpul produk BBM, sehingga sambaran petir itu mengenai minyak yang tercecerlah yang menyebabkan cluster berisi 4 tangki terbakar semuanya,” ujar Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman kepada media sambil mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil forensik dari tim Labfor Mabes Polri.

Potensi Kerugian Pertamina

Berdasarkan diameter tangki  55.5 meter  dan tinggi 15.5 meter, dengan kapasitas menampung BBM sebanyak  37 ribu m3.

Jika melihat besaran dan lamanya kebakaran, perkiraan BBM di setiap tangki mencapai setidaknya  80% dari kapasitas maksimal , maka bila tangki penuh 1 tangki adalah 32.000 KL  atau setara 200.000 barel setiap tangki.

Untuk sejumlah 4 tangki berisi BBM jenis naphta, gasoline dan Pertamax Ron 92 sejumlah 800.000 barel yang musnah terbakar.

Jika asumsi harga perbarel USD 70, maka potensi kerugian Pertamina menjadi 80.000 barel X USD 70 = USD 56  juta.

Sementara untuk membangun 4 tangki jenis flooting roof dengan fasilitas assesoris pompa dan perlengkapan safety seperti kilang TPPI, dibutuhkan sekitar USD 5 juta per tangki,  sehingga untuk membangun tangki BBM seperti semula dibutuhkan dana sekitar USD 20 juta.

Baca juga: Kominfo Ajak Masyarakat tak Sebarkan Konten Aksi Teror di Sosmed

Selain itu, Pertamina harus membayar ganti rugi dan pengobatan korban akibat kebakaran serta ditambah biaya operasi pemulihan sekitar USD 2 juta.

Sehingga perkiraan total potensi kerugian yang akan dialami Pertamina sekitar USD 78 juta atau setara Rp 1.12  triliun, yaitu pejumlahan minyak yang terbakar USD 56 juta dan biaya bangun tangki baru USD 20 juta serta biaya ganti rugi, pengobatan serta pemulihan lingkungan sekitar USD 2 juta. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis).

Comments are closed.