NCC 2024

Menkominfo: Mari Ramaikan Ruang Digital untuk Kelancaran Vaksinasi Covid-19

BusinessNews Indonesia – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengimbau sekaligus mengajak kepada masyarakat meramaikan dan memanfaatkan dunia digital atau sosial media untuk mendukung kelancaran proses vaksinasi Covid-19.

Jangan sampai masyarakat menggunakan sosial media dengan hal-hal yang negatif, termasuk menyebarkan isu hoaks, yang pada akhirnya akan menghambat berjalannya vaksinasi Covid-19.

“Mari kita jaga supaya ruang digital bersih, manfaatkan ruang digital untuk membantu kelancaran vaksinasi Covid-19,” kata Johnny saat meninjau program vaksinasi untuk pegawai di lingkungan Kementerian Kominfo, Jumat, yang disiarkan secara langsung di media sosial.

Johnny berharap ketika mendapatkan informasi, masyarakat memeriksa, mendalami dan mengecek ulang kebenaran informasi tersebut sebelum meneruskannya ke orang lain.

Kemampuan tersebut membutuhkan ketelitian, namun, tidak bisa dihindari karena saat ini aktivitas di ruang fisik sudah bermigrasi ke ruang digital.

“Kita gunakan ruang digital untuk kepentingan dan kemajuan kita bersama, secara cermat dan cerdas,” kata Johnny.

Selama tanggal 1 hingga 10 Maret, Kominfo menemukan terdapat 13 isu hoaks terkait Covid-19, sementara total isu hoaks terkait Covid-19 sebanyak 1.470 berdasarkan data per 10 Maret.

Angka tersebut merupakan kumpulan isu hoaks Covid-19 dari 23 Januari 2020 sampai 10 Maret 2021.

Isu hoaks tersebut tersebar sebanyak 2.697 di media sosial, paling banyak di platform Facebook dan Twitter.

Sudah ada 2.360 konten hoaks Covid-19 yang diturunkan, yaitu 1.857 di Facebook, 438 di Twitter, 45 di YouTube dan 20 di Instagram.

Beberapa diantara hoaks tersebut dilaporkan ke kepolisian karena terdapat unsur pidana.

Baca juga: Jokowi: Pembuatan Vaksin Merah Putih Harus Ikuti Kaidah Saintifik

Kementerian pada akhir Februari lalu mengumumkan akan membentuk Komite Etika Berinternet agar ruang digital di Indonesia produktif dan sehat.

Komite Etika Berinternet akan membuat panduan praktis mengenai budaya dan etika menggunakan internet dan media sosial, yang berlandasrkan kejujuran, penghargaan, kebajikan, kesantunan dan menghormati privasi, individu serta data pribadi orang lain.

Baca juga: Hadapi Kompetisi Global, Presiden Jokowi Tekankan Perguruan Tinggi Lakukan Inovasi Baru

Panduan tersebut diharapkan bisa meningkatkan literasi digital masyarakat, yang berkaitan dengan kecakapan menggunakan instrumen digital dan kemampuan merespons arus informasi. (ed.AS/businessnews.co.id/antara).

Comments are closed.