NCC 2024

Jadi Tren Global, Indonesia Akan Jadi Ekspor Hub Kendaraan Bermotor

BusinessNews Indonesia –Indonesia mencanangkan akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, termasuk yang menjadi tren di pasar global.

Walau saat ini masih kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau Internal Combustion Engine (ICE) masih mendominasi, kedepannya di era 4.0 ini kendaraan listrik atau Electrical Vehicle (EV) akan jadi tren global.

“Salah satu strategi otomotif 4.0 adalah membangun ekosistem untuk industri EV, dimulai dengan penguasaan kemampuan manufaktur sepeda motor listrik, kemudian kemampuan manufaktur baterai dan mobil listrik yang sesuai dengan tren global,” ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resminya di Jakarta, Jumat (19/02/2021).

Meskipun industri otomotif saat ini pertahunnya mampu menyumbang investasi sebesar Rp99,16 triliun dan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahunnya, Menperin terus berupaya mendorong peningkatan produksi dan penjualan secara nasional.

Guna mendongkrak kembali produktivitas, penjualan, dan daya saing industri otomotif nasional akibat dampak pandemi Covid-19, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan atau stimulus untuk sektor ini, misalnya insentif penurunan PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan CC di bawah 1500, yaitu untuk kategori sedan dan 4×2.

“Langkah ini dilakukan karena pemerintah ingin meningkatkan kembali pertumbuhan industri otomotif, sehingga tetap menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya.

Pemberian insentif PPnBM tersebut akan dilakukan secara bertahap selama sembilan bulan, dengan masing-masing tahapan akan berlangsung selama tiga bulan.

Insentif PPnBM sebesar 100 persen dari tarif akan diberikan pada tahap pertama, lalu diikuti PPnBM sebesar 50 persen dari tarif yang akan diberikan pada tahap kedua, dan insentif PPnBM 25 persen dari tarif akan diberikan pada tahap ketiga.

“Besaran insentif ini akan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan. Kebijakan ini diyakini akan mendorong demand side dari industri otomotif,” terang Menperin.

Ia optimistis kebijakan strategis tersebut dapat mengakselerasi pemulihan industri nasional dan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

“Kami juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan pameran virtual Indonesia International Motor Show (IIMS) tahun ini. Sebab memiliki peran strategis dalam membantu program promosi dan penjualan industri otomotif di awal tahun 2021,” terang Menperin.

Melalui pengalaman baru dalam menghadirkan pameran otomotif secara virtual, lanjut Menperin, IIMS 2021 diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan teknologi terbaru dari industri otomotif di tanah air dan kendaraan yang ditampilkan.

Baca juga: Sektor Andalan Ekonomi Nasional, Industri Otomotif Sumbang Investasi Rp99,16 T Pertahun

“Semoga rangkaian pameran yang menghadirkan berbagai program dan promo menarik ini dapat menjadi barometer baru pameran otomotif bertaraf internasional serta meningkatkan kegairahan industri otomotif di tanah air,” tandas Menperin Agus. (ed.AS/businessnews.co.id/antara)

Comments are closed.