NCC 2024

Menkes Sebut Butuh 3,5 Tahun Selesaikan Vaksinasi Covid-19

BusinessNews Indonesia – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, berkata bahwa dibutuhkan waktu kurang lebih selama 3,5 tahun agar proses vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan pada seluruh masyarakat.

“Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya,” kata Budi seperti dikutip dari Bisnis, (02/01).

Berdasarkan keterangannya, angka tersebut muncul setelah dilakukan kalkulasi terhadap banyaknya penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Dalam menciptakan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), sesuai standar  WHO maka nantinya setiap penduduk akan menerima suntikan vaksin sebanyak dua kali.

Melalui skema penyuntikan dua kali tersebut, maka pemerintah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin yang akan diberikan kepada 181 juta penduduk Indonesia.

Baca juga: Dirut HIN Paparkan Pengembangan Holding Hotel BUMN ke Depan

Dalam memenuhi kebutuhan vaksin tersebut, pemerintah mengupayakan pengadaan vaksin dari 5 jalur dimana empat produsen dari jalur bilateral, yakni Sinovac dari Cina, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZeneca dari Swiss-Inggris. Satu lagi berasal dari multilateral yakni vaksin COVAX/GAVI yang berasal dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.

Budi menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan komunikasi secara intens dengan penyedia vaksin karena vaksin menjadi barang yang paling diperebutkan seluruh negara di dunia.

“Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan di sini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita enggak kebagian,” jelas dia.

Budi juga mengharapkan agar vaksin-vaksin tersebut segera datang, sehingga vaksinasi bagi 181 juta penduduk Indonesia, terutama bagi para tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 dapat segera dilakukan. Hingga hari ini, diketahui bahwa vaksin yang telah tiba sebanyak 3 juta dosis buatan Sinovac.

“Di tengah kabar baik kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia, protokol kesehatan 3M terus ditegakkan oleh masyarakat tanpa terkecuali, sebab itu merupakan kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya. (W/ZA)

Baca juga: PLN Resmikan Operasional Pembangkit Listrik Berbasis Limbah

Comments are closed.