Analis Perkirakan Awal Perdagangan 2021 IHSG Rawan Koreksi
BusinessNews Indonesia – Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, mengatakan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) rawan mengalami koreksi pada sesi pembukaan perdagangan perdananya di periode 2021.
Ia menjelaskan, bahwasanya pada akhir sesi 2020 kemarin IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 0,94 persen ke level 5.979,07. Sektor saham infrastruktur koreksi sebesar 2,49 persen dan industri dasar 2,02 persen menjadi salah satu penekan laju indeks.
Penyebab pergerakan IHSG melemah, kata dia, adalah aksi profit taking menjelang libur tahun baru. Selain itu, isu global lain adalah Presiden Donald Trump yang telah meneken stimulus dan anggaran Amerika Serikat periode 2021.
Melalui pengamatannya, Dennies memprediksikan bahwa IHSG akan mengalami pelemahan pada pembukaan awal tahun 2021 pada sesi Senin (04/01) nanti. Secara teknikal, candlestick akan membentuk formasi double top sehingga muncul indikasi kuat bahwa pergerakan kembali melemah.
“Pergerakan awal 2021 akan dipengaruhi beberapa data perekonomian diantaranya data manufaktur dan inflasi. Selain itu, ada kekhawatiran akan semakin tingginya lonjakan kasus covid-19 pasca libur akhir tahun,” terang dia dalam risetnya, dikutip dari bisnis.com Sabtu (02/01).
Baca juga: Menkes Sebut Butuh 3,5 Tahun Selesaikan Vaksinasi Covid-19
Ia turut memprediksi bahwa IHSG akan bergerak pada kisaran support 1 di level 5.942 dan support 2 di level 5.905. Selanjutnya, resistance 1 pada 6.035 dan resistance 2 pada 6.091.
Dalam penelitian tersebut, Artha Sekuritas memberikan rekomendasi Ahold pada saham BSDE dan PTPP. Pada saham DMAS Artha Sekuritas merekomendasikan buy dengan entry range Rp246 – Rp252.
Adapun, rekomendasi sell diberikan pada saham WEGE dan WSBP. Dengan saham lain yang layak dicermati adalah WSKT, ADHI, EXCL, TLKM, SMGR, ANTM, dan TINS. (W/ZA)
Baca juga: Kementerian Agama Resmikan Lagi Satu Lembaga Pemeriksa Halal
Comments are closed.