Wapres Tegaskan 2021 Akan Lakukan Digitalisasi Bansos
BusinessNews Indonesia – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan melalui akun Twitter resminya, @Kiyai_MarufAmin, bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) 2021 akan diarahkan dalam bentuk tunai melalui layanan digital.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran bantuan nantinya akan diberikan dalam bentuk tunai baik melalui pos maupun bank secara langsung melalui rekening penerima manfaat. Hal tersebut dilakukan agar bantuan disalurkan dengan tepat sasaran.
“Proses digitalisasi data bansos yang terintegrasi dengan banking system ini harus kita laksanakan agar penyaluran dapat tepat sasaran,” jelas Ma;truf Amin.
Ia menerangkan bahwa keputusan tersebut diambil ketika rapat terbatas mengenai Persiapan Penyaluran Bansos Tahun 2021 di Istana Merdeka, Jakarta yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 110 triliun untuk melanjutkan program perlindungan sosial yang telah disalurkan selama 2020 ini.
Anggaran tersebut dialokasikan sekitar Rp45,1 triliun yang disiapkan untuk Program Kartu Sembako yang akan diberikan pada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program Keluarga Harapan (PKH) dengan alokasi senilai Rp28,7 triliun untuk 10 juta KPM selama 4 triwulan.
Ditambah Bansos tunai senilai Rp12 triliun dengan sasaran 10 juta KPM, sedangkan Program Kartu Prakerja disiapkan anggaran senilai Rp10 triliun dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sebesar Rp14,4 triliun. Selain itu, subsidi listrik dianggarkan sebesar Rp3,78 triliun.
“Diskon listrik selama 6 bulan,” terang Mantan Ketua MUI tersebut.
Wapres Ma’ruf turut berkata bahwa bansos tersebut dapat segera diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan pada Januari 2021 mendatang demi memacu ekonomi.
“Hal ini agar dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi,” tukasnya. (W/ZA)
Baca juga: Perbankan Syariah Tumbuh Lebih Tinggi dari Konvensional di Masa Pandemi
Comments are closed.