NCC 2024

Berbagai Pihak Optimis Siapkan Target Investasi untuk 2021

BusinessNews Indonesia – Banyak kalangan manajer investasi yang bersikap optimis dalam memasang target pada 2021 mendatang, termasuk menyiapkan produk reksa dana baru untuk tahun depan.

Soni Wibowo, Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management, mengatakan bahwa terdapat banyak katalis positif yang dipercaya akan mendorong pemulihan pasar 2021 mendatang.

Katalis tersebut diantaranya adalah implementasi omnibus law UU Cipta Kerja, pemerintahan baru di AS dengan Presiden Joe Biden, serta penyelesaian penanganan pandemi Covid-19 dengan vaksinasi massal.

“Ini positif buat pasar, jadi banyak yang positifnya dibanding negatifnya (di tahun depan),” katanya seperti dalam bisnis.com, (16/12).

Baca juga: Harga Telur dan Daging Ayam Naik, Kementan Siapkan Langkah Intervensi

Optimisme tersebut, kata Soni, membuat Bahana TCW menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) untuk akhir 2021 mereka dapat tumbuh sekitar 15 persen dari posisi penutupan tahun ini.

Sebenernya sih belum ada target karena kan baru recover, tapi kemarin kan pembicaraan dengan manajemen Bahana Group kita ditargetkan naik sekitar 15 persen dari closing Desember ini,” tutur dia.

Menurut Soni, pertumbuhan AUM salah satunya akan disumbang dari peluncuran produk baru Bahana TCW. Namun, dia menyebut saat ini pihaknya belum memutuskan akan merilis jenis produk apa untuk tahun depan.

Di tempat lainnya, Abraham Ara, Head of Intermediary & Institutional Business Eastspring Indonesia, menerangkan bahwa perkembangan pertumbuhan dana kelolaan mereka pada tahun ini masih sesuai dengan target yang mereka tetapkan.

Tahun depan, katanya, Eastspring akan menekankan fokus pada pengembangan produk berbasis environmental, social, and governance (ESG) karena mereka menganggap bahwa peranan ESG dalam fondasi berinvestasi sangat penting sehingga dapat mencapai sistem ekonomi dan finansial yang berkelanjutan.

“Kami berusaha untuk bisa memberikan hasil lebih dari benchmark. Dengan pemerintah mempertahankan suku bunga rendah, kita percaya ini akan baik untuk bursa saham dan obligasi,” kata Abraham. (ZA)

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru Polisi Gelar Operasi Lilin 15 Hari

Comments are closed.