NCC 2024

Airlangga Terangkan Upaya Pemerintah Perbaiki Ekonomi

BusinessNews Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ketika menjadi keynote speech dalam acara safari diskusi yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan sektor keuangan dan investasi pemerintah.

Menurutnya, Undang-undang 11/2020 Tentang Cipta Kerja dinilai mampu menunjang upaya pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut dari sisi investasi.

“Lembaga Pengelola Investasi (LPI) telah memperoleh komitmen investasi dengan total dana 6 miliar dolar AS,” katanya, dikutip dari Republika.co.id,(18/12).

Investasi tersebut telah ditandatangani pada akhir November 2020dan berasal dari lembaga keuangan Jepang dan AS. Lembaga tersebut yaitu The United States International Development Finance Corporation (DFC) sebesar 2 miliar dolar AS dan The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar 4 miliar dolar AS.

Baca juga: Berbagai Pihak Optimis Siapkan Target Investasi untuk 2021

Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF), berdasarkan keterangannya, akan menjadi salah satu jalan keluar bagi pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi tahun depan.

“RPP Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang tengah disusun, bertujuan untuk mengelola dana investasi dari luar negeri dan dalam negeri sebagai sumber pembiayaan dan mengurangi ketergantungan dana jangka pendek,” terangnya.

Airlangga tetap optimistis tahun depan akan menjadi titik pemulihan ekonomi nasional dan global. Hal ini karena semua pihak turut mendukung perbaikan tersebut.

Ia turut mengatakan bahwa program perlindungan sosial akan dilanjutkan karena telah terbukti membantu menjaga daya beli masyarakat selama masa pandemi.

“Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program PEN dengan alokasi anggaran sebesar Rp 372,3 triliun di tahun 2021. Alokasi anggaran ini telah disiapkan untuk mendorong percepatan implementasi program yang mendukung penciptaan lapangan kerja,” kata politik Golkar tersebut.

Selain kebijakan tersebut, pemerintah pusat akan terus mendukung dengan memberikan insentif anggaran bagi pemerintah daerah untuk mendorong pelaksanaan kemudahan berusaha. Kebijakan tersebut ditujukan dapat menumbuhkan ekonomi nasional ke zona hijau.

“Dengan berbagai kombinasi kebijakan ini maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen di tahun 2021 dengan inflasi tetap terjaga di kisaran 3 persen,” jelasnya. (W/ZA)

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Berikut Saham yang Direkomendasikan

Comments are closed.