Kegiatan Vaksinasi Nasional Libatkan 10.134 Puskesmas, 2.877 RS, dan 49 KKP
BusinessNews Indonesia –Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sudah menganggarkan pembiayaan kegiatan vaksinasi dan kesehatan masyarakat secara nasional yang akan melibatkan puluhan ribu tempat dan jutaan tenaga kesehatan.
Ia mengungkapkan untuk jejaring pelayanan kegiatan vaksinasi pemerintah akan melibatkan 10.134 Puskesmas, rumah sakit sebanyak 2.877 dan 49 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh wilayah kerja di Tanah Air.
“Ini semua nanti akan diikuti termasuk pembangunan sistem informasi yang sedang dibangun Komite Penanganan COVID-19 PEN (KCP-PEN) dan Telkom untuk tracing siapa yang sudah dapat vaksinasi,” katanya di Jakarta. (07/12/2020).
Terkait dengan anggaran kegiatan tersebut pada 2021, pemerintah menyiapkan Rp169,7 triliun. Anggaran penanganan dan pengadaan vaksin Covid-19 sendiri tahun 2021 menembus Rp60,5 triliun. Ini antara lain Rp18 triliun untuk antisipasi pengadaan vaksin Covid-19, antisipasi imunisasi atau program vaksinasi mencapai Rp3,7 triliun.
Baca Juga: Anggaran Vaksin dan Kesehatan 2021 Capai Rp169,7 Triliun, Berikut Rinciannya!
Baca Juga: Potensi Ekspor Indonesia Masih Besar, Jokowi: Kita Tidak Boleh Cepat Puas
Rp1,3 triliun untuk pembelian sarana dan prasarana, laboratorium, litbang, dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan dengan nilai pengadaan Rp1,2 triliun dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rp100 miliar.
Pemerintah, kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, juga masih mencadangkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas III untuk masyarakat tidak mampu.
“Pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun 2020, hingga 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan,” kata Sri Mulyani. .
Meski sudah ada vaksin, lanjut dia, pemerintah masih akan terus melakukan upaya tes, lacak, dan perawatan atau 3T. Untuk itu pemerintah tetap mengalokasikan anggaran untuk pembelian berbagai peralatan pendukung seperti alat PCR dan reagen untuk tahun 2021.
Sedangkan untuk tahun 2020 pemerintah mencadangkan anggaran Rp35,1 triliun yang dialokasikan untuk pengadaan vaksin COVID-19 dan penanganan bidang kesehatan, termasuk di dalamnya mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac pada Minggu (6/12).
Kementerian Kesehatan, lanjut dia, sudah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yakni tiga juga dosis Sinovac dan 100 ribu dosis vaksin dari Cansino.
Sebagai bagian dari persiapan dan pelatihan tenaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi, Sri Mulyani menambahkan Kementerian Kesehatan telah menggunakan biaya operasional.
Menkeu menambahkan saat ini pemerintah sudah membelanjakan Rp277,45 miliar untuk pengadaan jarum suntik, alcohol swap dan safety box termasuk membeli 249 unit masing-masing untuk lemari pendingin, cold box serta alat pemantau suhu vaksin.
Selain itu, lanjut dia, juga ada 498 unit vaksin carrier dan alat pelindung diri dengan anggaran mencapai Rp190 miliar. (ed.AS/businessnews.co.id/antaranews).
Comments are closed.