TikTok Kembangkan Parental Control, Orang Tua Bisa Atur Konten Akun Anak

BusinessNews Indonesia – TikTok terus berusaha untuk membatasi akun anak-anak remaja dengan cara memperluas fitur Parental Control agar para orang tua bisa mengontrol dan membatasi akun anak melalui tautan di akun bapak-ibunya. Ini salah satunya agar membuat akun anak lebih privat.

TikTok mengatakan perluasan fitur tersebut bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara keamanan bagi remaja, sekaligus secara bersamaan mendukung mereka untuk mengekspresikan diri.

“Dengan pemikiran tersebut, awal tahun ini kami memperkenalkan Family Pairing, yang memungkinkan orang tua menautkan akun TikTok mereka ke akun remaja mereka untuk mengaktifkan berbagai pengaturan konten dan privasi,” ujar TikTok dalam unggahan blog di situs resminya, Selasa (17/11).

Baca Juga: BNI Syariah Gelar Talkshow Tips Investasi di Masa Resesi

“Kami sekarang telah memperluas fitur ini untuk memberi orang tua pengawasan yang lebih besar dan keluarga seperangkat alat yang lebih kuat untuk menciptakan pengalaman TikTok yang tepat untuk mereka,” TikTok melanjutkan.

Platform video singkat milik ByteDance itu memiliki sejumlah fitur baru. Saat ini orang tua dapat membatasi pencarian dalam aplikasi, mulai dari konten, pengguna, tagar ataupun lagu.

Baca Juga : Utamakan 3 Hal, Pemerintah Bangun Ekonomi Berkelanjutan Di Sektor Kehutanan Sesuai RPJMN 2020-2024

Tidak hanya itu, orang tua dan anak dapat bersama-sama mengatur batasan untuk memutuskan siapa saja yang dapat mengomentari video – opsi yang tersedia antara lain, semua orang, hanya teman-teman atau tidak seorang pun.

Baik orang tua maupun anak juga dapat bersama-sama memutuskan siapa saja yang dapat melihat konten, apakah akun akan bersifat privat atau publik, serta dapat memutuskan apakah orang lain dapat melihat daftar video yang disukai anak.

Baca Juga: Wapres: Perlu Kolaborasi Hadapi Kekerasan terhadap Perempuan

Selain sejumlah alat untuk memperkuat kebijakan keselamatan remaja di platformnya, TikTok juga telah mengembangkan kemitraan global untuk melindungi eksploitasi anak dengan menghapus konten semacam itu, menghentikan akun dan melaporkan kasus ke yayasan perlindungan anak.

“Melindungi anak di bawah umur – online dan offline – sangat penting dan membutuhkan kolaborasi antara platform, pemerintah, dan organisasi keselamatan anak,” ujar TikTok.

Oleh sebab itu, TikTok mendukung gerakan yang penanggulangan eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara daring. (ed/AS/businessnews.co.id/rilis).

Comments are closed.