NCC 2024

Ekonomi Kontraksi, Pemerintah Perlu Tingkatkan Belanja di Kuartal IV

BusinessNews Indonesia – Indonesia secara resmim diumumkan masuk zona resesi pada kuartal ketiga tahun ini setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 yang mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun secara kuartalan, perekonomian  mengalami pertumbuhan positif 5,05 persen.

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan positif karena terdongkrak konsumsi pemerintah yang tumbuh mencapai 16,93 persen. Suhariyanto, Kepada BPS, menjelaskan bahwa pertumbuhan belanja pemerintah karena peningkatan realisasi belanja bantuan sosial.

“Belanja pemerintah pusat kenaikannya sangat tinggi, tercermin dari belanja barang dan belanja hibah dan belanja bansos. Tentunya realisasi APBN ini akan berpengaruh positif ke konsumsi pemerintah dan membantu konsumsi rumah tangga,” jelas Kepala BPS.

Kepala Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardhana, turut mengutarakan pandangannya.. Berdasarkan data terakhir, pencairan stimulus fiskal sudah mencapai 52 persen dari total anggaran yang dialokasikan. Namun, menurutnya masih perlu untuk terus di dorong karena akan ada banyak hari libur.

“Pemerintah perlu terus melakukan akselerasi belanja, mengingat pada Desember 2020 akan ada banyak hari libur nasional,” paparnya (5/11).

Di tempat lain, seperti dilansir Bisnis.com Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, berpandangan bahwa perekonomian akan terus membaik di kuartal IV tahun ini.

“Namun, kontraksi tersebut diperkirakan akan mereda karena ekonomi telah mencapai titik terendah pada kuartal II/2020 ketika PSBB yang ketat diterapkan di tingkat nasional,” tuturnya.

Pandangannya itu muncul karena PSBB di berbagai wilayah sudah mulai dilonggarkan dan kasus Covid-19 yang memiliki tren menurun sudah menunjukkan geliat ekonomi yang bagus. Disamping itu, ia masih melihat ketidakpastian yang cukup tinggi terkait Covid-19 dan pemulihan ekonomi RI. Ia juga mewaspadai gelombang kedua Covid-19 yang masih bisa terjadi yang dapat menekan perekonomian sewaktu-waktu. (W/ZA)

Comments are closed.