NCC 2024

KRI Perusak Rudal I Gusti Ngurah Rai-332 Perkuat Alutsista RI

BusinessNews Indonesia – Indonesia terus berusaha untuk menjadi poros maritim dunia. Kekayaan alam dan luas wilayah perairan Indonesia sangatlah luas. Maka dari itu, pertahanan dalam sektor perairan sangat penting. Pemerintah pun terus melakukan pengamanan dengan menciptakan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) yang semakin canggih.

Kapuskod Baranahan Kementerian Pertahanan, Laksma TNI. Yos Sumiarsa, menjelaskan bahwa  kekuatan maritim Indonesia kini bertambah. Alutsista tersebut adalah kapal Fitted For But Not With (FFBNW) perusak kawal rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Kapal ini diterima kementrian pertahanan usai proyek pembenahannya selesai dari PT PAL Indonesia (Persero).

“Dengan selesainya proyek FFBNW ini maka KRI I Gusti Ngurah Rai-332 siap dioperasikan sesuai dengan fungsi asasinya sebagai kapal kombatan,” ucap Yos dikutip pada Kamis (5/11).

Sebelum diserahkan ke Kementerian Pertahanan kapal ini telah melewati empat tahapan pengerjaan yaitu persiapan, pemasangan, integrasi sistem dan pengujian, serta sea acceptance test (SAT) dan delivery.

Rariya Budi Harta, Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia (Persero), menuturkan bahwa proyek pembenah kapal dengan melakukan integrasi sistem sensor dan senjata, selain kapabilitas rancang bangun dan teknologi pembangunan Alutsista Matra Laut.

“Dengan selesainya proyek FFBNW KRI I Gusti Ngurah Rai-332 maka statusnya meningkat dari laik layar menjadi laik tempur serta mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti anti air warfare, anti surface warfare, electronic warfare, naval gun fire support, serta naval diplomacy untuk semakin memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tuturnya.

Panjang total KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah 105,11 meter dan berat 2.365 ton. Kapal ini masuk dalam jenis kapal perang kelas light fregat atau perusak kawal rudal (PKR). Kecanggihan ini masih dilengkapi dengan persenjataan meriam utama 76 mm dan dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (Close in Weapon System-CIWS) 35 mm, sistem pelontar torpedo, dan sistem rudal permukaan ke permukaan (SSM).

Selain itu, kapal terbaru ini juga dibekali kemampuan peperangan elektronik denganj sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang telah reintegrasi dengan combat management system (CMS) kapal. (W/ZA)

Comments are closed.