Prancis Kembali Diserang Oknum Bersenjata, Wali Kota Nice: Tiga Tewas
BusinessNews Indonesia – Cristian Estrosi, Walikota Nice, melaporkan terjadinya serangan seorang pelaku bersenjata pisau di Gereja Basilika Notre Dame di kota yang ia kepalai pada Kamis (29/10). Serangan ini merupakan yang ketiga dalam dua bulan terakhir di Prancis.
Seperti yang diwartakan Bloomberg, kini pelaku sedang dirawat di rumah sakit setelah terluka oleh polisi yang menangani. Lokasi kejadian tak jauh dari peristiwa 2016 dimana seorang penyerang menabrakan sebuah truk ke arah kerumunan orang saat Hari Bastille dan menewaskan puluhan orang.
Pelaku penyerangan diyakini seorang diri setelah dua pejabat polisi setempat tak lagi menyelidiki pelaku penyerangan lainnya. Kejaksaan Anti-Terorisme Prancis membuka penyelidikan atas pembunuhan tersebut. Kasus ini merupakan kasus terorisme ketiga sejak digelarnya persidangan terkait terorisme pada September lalu tentang pembunuhan pada Januari 2015 di surat kabar Charlie Hebdo dan supermarket halal. Kasus ini pun menjadi sorotan karena terjadi setelah Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai Islam yang di kecam berbagai pihak.
“Dia berteriak ‘Allahu Akbar!’ berulang-ulang bahkan setelah dia terluka” jelas Christian Estrosi.
Estrosi juga membeberkan bahwa tiga orang menjadi korban, dua di dalam gereja dan satu melarikan diri kemudian tewas karena terluka cukup parah. Lokasi kejadian tampak sudah ditutup dan dikelilingi polisi dan kendaraan darurat. Sebagai informasi, Prancis kini sering diguncang penyerangan terorisme karena Majalah Charlie Hebdo kerap membuat karikatur yang dianggap melecehkan agama seperti Yahudi, Nasrani dan puncaknya adalah Agama Islam dengan mengolok Nabi Muhammad Saw melalui karikatur. (W/ZA)
Comments are closed.