Jadi Presiden PKS, Ahmad Syaikhu Ajak Kader untuk Jadi Pelopor Membela Kepentingan Rakyat
BusinessNews Indonesia – Setelah ditetapkan jadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera pada Musyawarah Majleis Syura, Ahmad Syaikhu dalam sambutannya mengatakan bahwa bangsa Indonesia yang saat ini sedang mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis kepemimpinan nasional harus dibantu oleh masyarakat, terlebih kader PKS.
Kita semua sebagai masyarakat harus memiliki optimisme dan semangat pantang menyerah melewati ujian yang mahaberat yang melanda bangsa ini. “Kita semua harus siap menjadi pelopor dalam menyuarakan dan membela kepentingan rakyat,” katanya di Jakarta, 05/10/2020).
Menurut dia, kunci keluar dari krisis adalah semangat kebersamaan dan setia pada cita-cita luhur para pendiri bangsa, konsisten berjuang menegakkan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan ajaran agama, menjadikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kepentingan kelompok dan golongannya.
Ia menegaskan bahwa sikap politik PKS tetap istikamah bersama rakyat menjadi kekuatan oposisi mengawal dan mengawasi jalannya roda pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
“Meskipun PKS di luar pemerintahan, kami berkomitmen menjadi partai yang siap turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan yang membebani rakyat. PKS akan hadir sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah,” katanya.
Musyawarah MS PKS yang telah diselenggarakan pada tanggal 2—5 Oktober di Bandung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, misalnya pada tanggal 2 Oktober semua peserta dilakukan tes usap.
Sedang pada tanggal 3 Oktober, peserta dikarantina di kamar hotel masing-masing sambil menunggu hasil tes usap. Setelah dinyatakan tes usap negatif, baru mereka mengikuti sidang 4—5 Oktober.
Selain memilih Presiden Partai, sidang musyawarah juga memutuskan Mohamad Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, dan Suharna Surapranata sebagai wakil ketua majelis syura. Untung Wahono sebagai sekretaris majelis syura, Suswono sebagai ketua majelis pertimbangan pusat (MPP), Surahman Hidayat sebagai ketua dewan syariah pusat (DSP), Aboe Bakar Al Habsyi sebagai sekretaris jenderal dewan pengurus pusat (DPP), dan Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum DPP PKS.
Adapun susunan kepengurusan partai periode 2020—2025 adalah Ahmad Syaikhu sebagai Presiden PKS menggantikan Mohamad Sohibul Iman. Habib Aboe Bakar Alhabsyi ditunjuk sebagai sekertaris jenderal menggantikan Mustafa Kamal dan Habib Salim Segaf Aljufrie terpilih lagi sebagai Ketua Majelis Syura (MS) PKS.
“Alhamdulillah, Sidang Musyawarah Majelis Syura berjalan dengan lancar,” kata Habib Salim dalam keterangannya di Jakarta.
Para anggota Majelis Syura PKS yang hadir, kata Habib Salim, telah melaksanakan kewajiban syuranya secara baik dan memilih kader-kadernya untuk penugasan menjayakan partai pada 5 tahun ke depan
Hal itu dikemukakan oleh Habib Salim dalam pidato sambutannya sesaat setelah ditetapkan sebagai Ketua MS PKS.
Menurut dia, di internal PKS, semua tugas tidak ada yang berat karena dikerjakan bersama-sama, dipikirkan, dirumuskan, dan disepakati bersama.
“Jadi, saya sebagai ketua tidak terlalu terbebani dengan pekerjaan teknis. Yang berat itu nanti di hadapan Allah, apakah saya amanah atau khianat dalam tugas ini,” ujarnya. (ed.AS/businessnews.co.id/antara).
Comments are closed.