Banjir Bandang di Sukabumi Hanyutkan 12 Rumah dan 85 Terendam
BusinessNews Indonesia –Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sementara ini mencatat dampak akibat Banjir Bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam.
Diperkirakan banjir Bandang itu terjadi karena debit air di Sungai Citarik tak mampu menampung air yang begitu deras, hingga meluap ke beberapa perkampungan sepanjang aliran sungai. Seperti Kampung Cipari, Desa Cisaat, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kampung Belakan Aspol, Kelurahan Cicurug, Kampung Nyangkowek RT 002/007, Desa Mekarsari, Kampung Lio RT 002/005, Desa Mekarsari dan Perum Setiabudi, Desa Bangbayang.
“Luapan air Sungai Citarik tersebut berkisar 5-6 meter dan merendam beberapa perkampungan di Kecamatan Cicurug,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin. (22/09/2020).
Selain menyebabkan belasan rumah terbawa hanyut air banjir bandang, sejumlah kendaraan baik roda dua maupun empat juga ikut terbawa hanyut, selain itu dua warga yang merupakan pembuat roti pun ikut menjadi korban dan hingga kini masih dalam pencarian.
Lanjut dia, untuk warga yang rumahnya terbawa arus air dan terendam banjir sudah dievakuasi dan diungsikan ke beberapa lokasi seperti ruangan puskesmas pembantu dan rumah warga lainnya yang lebih aman.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk tidak mendekat ke lokasi khawatir terjadi banjir susulan maua pun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk pendataan kerugian dan jumlah warga yang terdampak masih dalam perhitungan.
“Kerugian akibat bencana banjir bandang ini masih dalam pendataan, jika melihat kondisi rumah dan sejumlah kendaraan yang tersapu derasnya arus banjir mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah,” tambahnya.
Daeng mengatakan untuk bantuan darurat sudah dikirim ke beberapa lokasi untuk meringankan warga yang terdampak banjir bandang tersebut, bantuan itu berupa makanan instan, siap saji dan perlengkapan lainnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya seperti TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan antisipasi ada oknum yang memanfaatkan bencana dengan mencuri barang milik korban. (ed.AS/businessnews.co.id/antara)
Comments are closed.