NCC 2024

Kawasan Eropa dan Amerika Serikat Jadi Bidikan Utama Ekspor Alat Pelindung Diri (APD) Indonesia

BusinessNews Indonesia – Kawasan Eropa dan Amerika Serikat disasar Indonesia sebagai negara tujuan ekspor setelah dicabutnya ketentuan larangan ekspor produk alat pelindung diri (APD).

Ekspor alat pelindung diri (APD) Indonesia memperlihatkan tren positif sejak Kementerian Perdagangan mencabut larangan ekspor sejumlah produk penanganan Covid-19. Larangan ini dicabut pada pertengahan Juni 2020 lewat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.

Mengutip dari bisnis.com, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pakaian pelindung medis (coverall) dengan kode HS 62101019 naik 72,1 persen dari US$331.679 pada Juni menjadi US$571.199 pada Juli.

Ekspor terbesar terjadi untuk pengiriman ke Belanda dengan nilai US$254.049 yang kemudian disusul ekspor ke Jepang senilai US$125.000 dan ke Belgia dengan nilai US$94.227.

Meski mengalami penurunan selama Juni-Juli, ekspor masker nonmedis ke Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar. Ekspor masker nonmedis pada Juni tercatat mencapai US$12,78 juta ke Negeri Paman Sam atau mencapai 69 persen dari total ekspor periode tersebut yang bernilai US$18,44 juta. Ekspor dalam jumlah besar juga tertuju ke Inggris dengan nilai US$2,03 juta.

Pelaku usaha dalam negeri mengamini bahwa permintaan ekspor dari Amerika Serikat dan Eropa mendominasi pengiriman. Meski demikian, perluasan ekspor ke negara dan kawasan lain tetap terbuka lebar.

“SRIL membuka peluang ekspor sejak pertengahan tahun. Sejauh ini inquiry sudah ditemukan ke Eropa dan Amerika,” kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Joy Citradewi, Minggu (6/9/2020).

Hal senada disampaikan pula oleh Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk. Anne Patricia Sutanto yang menyebutkan bahwa ekspor APD perusahaan ke depannya akan didominasi ke Eropa dan Amerika Serikat. Meski perusahaannya juga bakal menjajal pasar potensial lain seperti Afrika dan Timur Tengah. (Ed.ZA/BusinessNews/bisnis)

Comments are closed.