Adaptasi Kebiasaan Baru, BNI Bersama Pemerintah Berikan Dorongan Agar UMKM Dapat Bergeliat Lagi
BusinessNews Indonesia – Indonesia saat ini memasuki fase adaptasi kebiasaan baru dengan menghadapi banyak tantangan dan peluang. Berbagai sektor ekonomi menjadi perhatian, khususnya sektor produktif, antara lain mengenai peningkatan hasil (output) agar produk UMKM bernilai lebih sehingga berdaya saing tinggi.
Sebagaimana dilansir dari press release di Jakarta pada Minggu, (23/08/2020), dukungan kepada sektor produktif hanya dapat diwujudkan dengan adanya kontribusi dari segenap pihak, tidak hanya dari pemerintah selaku regulator, tetapi juga dari para pegiat atau pelaku usaha dan sektor perbankan.
Sebagai mitra pemerintah, BNI bergerak sebagai agent of development yang mana diamanahkan untuk menyukseskan program-program pemerintah. Terkait dengan program pemulihan ekonomi, perbankan sesuai dengan kapasitasnya memberikan dorongan agar UMKM dapat bergeliat lagi dan perekonomian kembali sehat dan tumbuh.
Dengan penyaluran pinjaman berbunga rendah seperti KUR serta pemberian stimulus kepada UMKM yang terkena dampak Covid-19, pembinaan, dan pelatihan, BNI sejalan bersama pemerintah mendukung program-program yang ada.
Bertepatan dengan itu, rapat koordinasi tingkat Menteri sebagai rangkaian acara dalam pembiayaan KUR kepada UMKM One Village One Product (OVOP) juga dilakukan. Rapat ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Djalil, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan fokus pembahasan penguatan ekonomi dan UMKM.
Barang tentu sudah menjadi concern pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian melalui stimulus kebijakan ekonomi agar terhindar dari jurang resesi dan dapat kembali speed up dalam fase adaptasi kebiasaan baru.
Pemusatan pembahasan pada UMKM bukan tanpa dasar, tetapi dengan menilik fakta bahwa UMKM merupakan sektor ekonomi terbesar di Indonesia dan sektor yang paling besar terkena dampak pandemi. UMKM sebagai sektor ekonomi terbesar menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Di Indonesia sendiri, jumlah UMKM mencapai 64 juta lebih, sehingga wajar pemulihan ekonomi dapat dilakukan dengan pemberdayaan UMKM.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga Hartarto menyampaikan, “Pemerintah telah merilis sejumlah kebijakan. Hal ini harus mendapat dukungan dan diimplementasikan di sektor riil untuk memperkuat perekonomian nasional, yang sempat terpuruk setelah terimbas pandemi Covid-19. Di antaranya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).”
“Salah satu wujud program PEN adalah stimulus bagi UMKM dan perbankan sehingga perbankan terdorong untuk terus menyalurkan kredit, khususnya KUR, untuk membangkitkan UMKM dan menggerakkan perekonomian,” imbuh Airlangga.
UMKM sebagai sektor yang mendapat perhatian khusus merupakan kelas ekonomi yang menyentuh langsung perekonomian riil. Sejak pertengahan Maret 2020, BNI memberikan stimulus kepada debitur yang memenuhi ketentuan berupa keringanan bunga, penundaan angsuran pokok, hingga perpanjangan jangka waktu. Total per 31 Juli 2020, BNI telah memberikan stimulus kepada 175.215 debitur segmen kecil dan mikro dengan portepel pinjaman sebesar Rp 21,172 triliun.
Direktur Bisnis dan UMKM BNI Tambok P. Setyawati menambahkan, “Telah dilaksanakan penyaluran KUR BNI serta Program Kemitraan kepada perwakilan debitur yang merupakan Kelompok Petani Bunga Gumitir dan Petani Porang. Penyaluran KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2020, yang hingga 31 Juli 2020 telah mencapai Rp 9,76 triliun dan menyentuh 257.616 penerima di seluruh Indonesia.”
Hal tersebut sejalan dengan slogan #BNItuDigital. BNI juga berinovasi di bidang pembiayaan, yang saat ini bisa dilakukan secara digital menggunakan BNI MOVE, sehingga proses kredit di BNI makin mudah, simpel, dan makin cepat.
Aplikasi ini menjadi harapan baru bagi para pelaku UMKM, termasuk yang berada di pelosok, agar tetap survive dan berhasil di tengah pandemi. Tidak hanya itu, BNI berharap aplikasi BNI MOVE turut berkontribusi dalam percepatan program PEN. Dengan begitu, harapannya ekonomi nasional dapat cepat membaik. (Ed.ZA/BusinessNews/rilis).
Comments are closed.