Erick Thohir: Tidak “Lockdown”, Ekonomi Kita Paling Oke Rangking Dua di Negara G20
BusinessNews Indonesia –Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa keputusan pemerintah untuk tidak melakukan lockdown atau isolasi wilayah merupakan langkah tepat menjaga perekonomian. Ini terbukti di antara negara G20, Indonesia masih menempati urutan ke dua yang pertumbuhan ekonominya oke.
“Dengan segala upaya yang kita lakukan dan Pak Jokowi, tidak melakukan lockdown tepat. Terbukti dibanding G20 (kelompok negara ekonomi 20), kita mungkin ranking dua atau tiga yang ekonominya paling oke,” kata Erick Thohir di Jakarta, Senin, (10/08/2020).
Sementara beberapa negara lain, lanjut dia, mengalami kontraksi yang cukup dalam, bahkan ada yang minus hingga 17 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 yang mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen atau untuk pertama kalinya masuk zona negatif sejak 1999.
“Larinya kita lambat, ternyata ada yang lebih lambat. Kita memang minus, tapi kecil. Lari lambat tapi aman,” kata Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Di tengah pandemi COVID-19, lanjut Erick Thohir, aktivitas bisnis juga terpengaruh. Ia meminta pelaku usaha untuk memahami dan bersabar di tengah kondisi saat ini.
“Kalau mau kecewa dari sekarang, suka tidak suka, bisnis kita akan balik 100 persen pada kuartal pertama 2022,” katanya.
Saat ini Erick Thohir mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk memaksimalkan penyerapan anggaran agar ekonomi nasional pada kuartal III dan IV tumbuh.
“Penyerapan anggaran hampir Rp1.400 triliun. Ini challenge yang luar biasa. Bagaimana kita mencoba cegah atau mengurangi resesi. Juga menciptakan rasa aman, sehat, dan pasti stimulus bisa berjalan,” ucap Erick Thohir.
Karena itu Erick Thohir meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan karena menentukan kapan masa pandemi COVID-19 berakhir dan pemulihan ekonomi.
“Tiga M, masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karena tanpa dukungan masyarakat secara menyeluruh, pertumbuhan sektor-sektor tidak akan berjalan,” ujar Erick Thohir. (Ed.AS/businessnews.co.id/antara)
Comments are closed.