Bussnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Pemkot terus berupaya merancang berbagai cara untuk membendung penyebaran virus corona di kota yang baru saja masuk zona merah karena adanya dokter Anestesi yang terkonfirmasi positif, dimana tiap harinya dokter tersebut pulang pergi Mojokerto-Surabaya.
Upaya pertama pertama yakni memberdayakan dan melakukan inkubasi kemandirian ekonomi masyarakat terdampak. Dalam hal ini, Pemkot akan bekerjasama dengan 19 BUMN, 1 BUMD Provinsi Jawa Timur dan 2 BUMD Kota Mojokerto. “Rakor sudah dilakukan Selasa kemarin,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Sabtu (2/5).
“Serta penyaluran BPNT-APBM Covid-19 selama 9 bulan yang masing-masing sebesar Rp200 ribu untuk 2.081 KK. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai sebesar Rp600 ribu selama 3 bulan dari Kemensos yang akan diterima sebanyak 11.556 KK di Kota Mojokerto,” katanya.
Ning Ita menyampaikan bahwa Data penerimanya sedang proses entri dan verifikasi oleh Dinas Sosial (Dinsos).
Pemkot juga membagikan masker untuk masyarakat dan pedagang. Jumlahnya, dari target 140.000 biji, sebanyak 10.000 biji sudah dibagikan. Sedangkan saat ini masih proses produksi sebanyak 31.445 biji dan bantuan dari sejumlah perusahaan sebanyak 9.500 biji.
“Masker-masker ini sudah dibagikan dan pengalokasian pengadaan masker yang dilakukan oleh OPD kepada IKM terdampak dan penyediaan sprei untuk ruang karantina yang ada di Rusunawa sebanyak 348 buah melalui pemberdayaan IKM terdampak,” ujarnya. (RB)
Comments are closed.