BusisnessNewsIndonesia – Wabah virus corona semakin tak terkendali membombardir perekonomian dunia. Bahkan hal ini juga berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (16/4/2020) kembali melemah.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.12 WIB rupiah berada pada level Rp 15.669 per dollar AS atau melemah 94 poin (0,6 persen) dibandingkan penutupan Rabu pada level Rp 15.575 per dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah terdorong oleh sentimen negatif dari rilis data penjualan retail dan manufaktur AS yang buruk. Data tersebut menunjukkan dampak negatif dari pandemi virus corona terhadap pergerakan ekonomi AS. “ Rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini mengikuti sentimen negatif global,” ungkap Ariston kepada media.
Rilis data ekonomi AS menunjukkan data penjualan ritel bulan Maret turun -8,7 persen (penurunan terdalam sejak tahun 1992) dan indeks aktivitas manufaktur di wilayah New York juga terjun bebas -78,2 persen Sementara itu, laporan Bank Sentral AS menunjukkan perekonomian terbesar dunia ini akan semakin memburuk ke depan.
Termasuk tingkat pengangguran yang diramalkan akan terus naik, akibat terhentinya aktivitas ekonomi karena wabah. Dana Moneter Internasional (IMF) juga sempat meramalkan, pertumbuhan ekonomi global akan melambat di tahun 2020. Hal ini terjadi akibat pandemi virus corona yang berlangsung sejak awal tahun 2020, menyebabkan industri mengalami banyak kerugian.
“IMF sudah mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang negatif di tahun 2020 karena wabah yang menghentikan atau menurunkan aktivitas perekonomian,” jelasnya.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 15.550 per dollar AS sampai dengan Rp 15.750 per dollar AS. (RB)
Comments are closed.