BusinessNews Indonesia — Permintaan Presiden Joko Widodo agar APBN tahun 2019 difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), mendapat dukungan sejumlah ekonom.
Salah satu yang mendukung permintaan tersebut adalah ekonom Universitas Hasanuddin, Muhammad Syarkawi Rauf yang juga ketua KPPU 2015 – 2018. Hal ini diungkapkannya dalam acara KAHMI Economic Forum “Evaluasi Perekonomian 2018 dan Outlook 2019,” di Kahmi Center, Kebayoran Baru, Rabu (12/12).
Syarkawi mengungkapkan pengembangan SDM saja belum cukup tetapi harus juga disertai oleh dukungan pemerintah untuk inovasi teknologi melalui penelitian dan pengembangan. Sehingga dalam lima tahun ke depan, alokasi anggaran pemerintah juga akan diarahkan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan serta hilirisasi hasil riset sehingga sinergis dengan sektor industri.
Dikatakan Syarkawi, dirinya mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk bergeser dari revolusi sisi supply tahap pertama yang memprirotaskan pembangunan infrastruktur ke revolusi sisi supply tahap kedua yang fokus pada pembangunan SDM dan pengembangan teknologi.
Selama ini, paparnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dilihat dari sisi permintaan (demand side), yaitu belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor-impor, dan investasi. Padahal, perubahan pada sisi supply (produksi) juga sangat mendasar, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas SDM, dalam hal ini kesesuaian antara keterampilan SDM dengan kebutuhan dunia kerja. (spm)
Comments are closed.