Setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Desember 2018 lalu sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi(SKK) Migas, Dwi Soetjipto langsung tancap gas dalam mengelola SKK Migas. Salah satunya adalah masalah efisiensi.
Ditemui disela-sela acara Is CIO Forum 2018 di Balai Kartini pada 5 Desember lalu, pria jebolan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini mengatakan bahwa efisiensi akan dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja di SKK Migas.
Karena seperti diketahui produksi migas yang saat ini cenderung menurun belum lagi kondisi investasi migas yang berkurang, mau tidak mau adalah pekerjaan rumah yang sekarang diemban oleh Dwi Soetjipto. “Peningkatan investasi akan saya perhatikan untuk kedepannya, karena ini merupakan pekerjaan rumah buat saya.
Baca Juga : Menteri ESDM Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Sementara untuk efesiensi akan saya lakukan dengan government yang ada dan akan di sinergikan dengan K3S untuk proses pengadaan serta arahan dalam TKDN yang bisa ditingkatkan, karena dengan TKDN yang lebih tinggi diharapkan efisiensi akan lebih baik,” jelasnya panjang lebar.
Lebih lanjut dirinya akan terus melanjutkan apa yang sudah bagus dilakukan oleh Amien Sunaryadi ketika memimpin SKK Migas seperti organisasi , complient serta government.
Sementara saat sebagai pembicara di Is CIO Forum 2018, pria kelahiran10 Nopember 1955 ini memberikan pandangan tentang masalah efisiensi ini . Menurutnya efisensi pernah ia lakukan ketika memimpin PT Semen Indonesia Tbk dan juga saat menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada periode 2014-2017.
Baca Juga : Pertamina Energy Forum 2018 Pertamina Siap Menjadi Produsen Lithium Battery di Indonesia
Walau harus ada resistensi dan resiko yang ditanggung, dirinya mengungkapkan bahwa perubahan itu perlu. “Leader adalah orang yang melakukan perubahan, lobi sangat penting dalam hal pendekatan seorang leader terhadap bawahan. Informal touch dan human touch sangat penting buat saya dalam menjalankan sebuah lobi,” jelasnya.
Comments are closed.