NCC 2024

Tekan Emisi Karbon, PLN Pakai Sekam Padi Jadi Campuran Bahan Bakar PLTU

BusinessNews Indonesia – PT PLN Persero akan memakai sekam padi sebagai campuran bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU guna menekan penggunaan emisi karbon dari aktivitas pembakaran batu bara.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya menggandeng PT Sang Hyang Seri (SHS) untuk mengembangkan sekam padi yang selama ini terbuang menjadi bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU.

“Kerja sama PLN dan SHS menjadi langkah bersama untuk menekan emisi karbon. Di satu sisi, kerja sama ini juga bisa meningkatkan efisiensi dua BUMN dalam mengelola limbah menjadi bahan bernilai,” ungkap Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/3).

Sekam padi merupakan salah satu bahan baku yang bisa diolah menjadi biomassa. Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10 persen kebutuhan batu bara di pembangkit listrik.

Baca Juga : Serap Listrik PLTA Poso dan Malea, PLN Dukung Energi Bersih

Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono menjelaskan bahwa kerja sama itu sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaannya. Apalagi, selama ini dalam mengelola sawah dengan hasil sebesar 55 juta ton per tahun ada tumpukan sekam sebesar 11 juta ton.

“Kami akan mengolah sekam menjadi bentuk pelet yang bisa digunakan PLN untuk program co-firing,” ujar Maryono.

Saat ini PLN dan SHS sudah melakukan uji coba penggunaan pelet dari sekam pada dua PLTU, yaitu PLTU Lontar dan PLTU Indramayu. Pelet yang berasal dari sekam padi mempunyai nilai kalori tinggi sebesar 3.700 kilokalori per kilogram, sehingga mampu menjadi substitusi batu bara.

“Pengembangan ini tidak hanya di Jawa saja, wilayah Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung padi Indonesia juga bisa menjadi proyek selanjutnya bersama PLN,” ucap Muryono.

(TN/Antara)

Comments are closed.