MRT Jakarta Gelar Simulasi Kebakaran Stasiun

BusinessNews Indonesia – MRT Jakarta menggelar simulasi kebakaran di stasiun bawah tanah pada Jumat (29/10/2021) di Stasiun Senayan, Jakarta Selatan.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk mengetahui kesiapan sarana dan prasarana MRT Jakarta terkait kondisi kedaruratan. Simulasi diikuti oleh sejumlah manajer stasiun lain. 

“PT MRT Jakarta (Perseroda) menempatkan aspek keamanan di lingkungan MRT Jakarta sebagai prioritas dalam setiap pelayanannya. Simulasi rutin ini bertujuan selain untuk menguji SOP kami terkait kesiapan saran dan prasarana saat kejadian kedaruratan, juga untuk mengasah keterampilan setiap personel MRT Jakarta, baik di stasiun, gardu induk (receiving substation), depo maupun di OCC,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi.

“Selain itu, kami juga senantiasa menjaga koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta yang memberikan masukan terkait standar pelayanan minimum bagi masyarakat saat kondisi kedaruratan,” lanjut Effendi.

Kepala Seksi Perencanaan Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta M. Tasor mengapresiasi simulasi yang dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).

“Kami memberikan apresiasi luar biasa kepada PT MRT Jakarta (Perseroda) yang telah melaksanakan kegiatan simulasi ini sehingga kita bisa menguji prosedur yang sudah ada di MRT Jakarta. Ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan petugas dan sarpras proteksi yang ada di stasiun,” ungkap ia.

“Secara umum, saya melihat seluruh personel yang ada sudah memahami tugas dan tanggung jawabnya ketika terjadi kondisi kedaruratan. Harapan kami ialah kegiatan ini dilakukan di seluruh stasiun, tidak hanya di Stasiun Senayan,” pungkas ia.

PT MRT Jakarta (Perseroda) secara rutin menggelar berbagai macam simulasi kedaruratan seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, hingga penumpang pingsan. Hal ini dilakukan agar seluruh elemen kesiapsiagaan MRT Jakarta, baik sarana dan prasarana maupun keterampilan petugas, dapat selalu terasah dan senantiasa siap saat dibutuhkan. (Mr)

Comments are closed.