Jakarta, Businessnews.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan untuk membangun perekonomian Indonesia, diperlukan suatu kesinambungan dan keseimbangan.
Erick mengibaratkan membangun perekonomian seperti membuat kopi. Hal ini diungkapkan Erick saat membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 550 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) perseorangan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022).
“Jadi ada keseimbangan dan kesinambungan. Ekonomi kita ini perlu keseimbangan seperti membuat kopi, ada kopi, air panas, gula, diaduk supaya merata dan enak. Ekonomi yang kita bangun pun harus seimbang,” ucap Erick dalam keterangannya dikutip, Kamis (7/7/2022).
Erick bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 550 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) perseorangan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022). Erick menyampaikan pembagian NIB merupakan bentuk kolaborasi kementerian dalam mendukung kemajuan UMK.
“Ini sangat penting, tidak mungkin kementerian bisa sukses menjalankan program sendiri-sendiri. Hari ini kita bisa lihat dan ini saya ingat sudah event kelima, Menteri Investasi mengajak Kementerian UMKM dan Kementerian BUMN untuk kerja sama,” ungkap Erick Thohir
Erick Thohir, menargetkan perusahaan-perusahaan pelat merah dapat mendorong peningkatan pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Erick mengatakan BUMN tetap fokus pada aspek pembiayaan dan pendampingan dan membantu membuka pasar bagi para pelaku UMKM.
Erick menyebut keberpihakan kepada UMKM sesuai instruksi Presiden yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan. Erick menegaskan, komitmen BUMN dalam mengedepankan UMKM mendapatkan porsi besar tanpa menafikan peran perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pemain global.
Presiden juga menargetkan proporsi pembiayaan untuk UMKM pada 2024 mencapai 30 persen dan terus meningkat hingga 50 persen kemudian.
Pemerintah tak ingin porsi pembiayaan untuk UMKM Indonesia kalah dengan negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Erick mengatakan, pemerintah memastikan KUR untuk UMKM tahun ini mencapai Rp 338 triliun atau naik dari Rp 260 triliun.
Erick meyakini melalui proses yang dimudahkan dengan sistem OSS, yang selama ini pembiayaan UMKM sulit mendapatkan data, sekarang lebih terbuka untuk dapatkan data, sehingga tepat sasaran.
Erick optimistis sistem OSS berjalan optimal. Erick juga menilai, holding ultra mikro yang terdiri atas BRI, PNM, dan Pegadaian saja mampu menumbuhkan 7,1 juta lapangan kerja dengan pembiayaan Rp 1 juta hingga Rp 4 juta tanpa agunan kepada nasabah PNM Mekaar.
“Artinya kalau kita mau, kita bisa. Di saat yang sulit kita buktikan ekonomi kita tumbuh. Insya Allah kami sangat terbuka dan terima kasih Telkom diberikan kesempatan jadi backbone OSS,” pungkas Erick.
Baca Juga : Erick Thohir Komitmen Benahi Dana Pensiun BUMN
Comments are closed.