NCC 2024

Ikuti Penjurian GRC Award 2021, PT Timah Optimis Semua Risiko Bisnisnya Tertangani dengan Baik

Jakarta, Businessnews.co.id PT Timah dengan pelbagai inovasi dan transformasi digital yang diterapkan dalam seluruh bisnisnya baik dalam business process dan business modelnya sangat yakin semua risiko (risk) yang ada bisa teratasi dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Abdullah Umar selaku Sekretaris Perusahaan dalam acara Penjurian GRC and Performance Excellence Award 2022 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia melalui Zoom di Jakarta, (04/07/2022).

“Kita juga memiliki roadmap yang sudah disiapkan dari 2021 hingga 2025, dan kita juga breakdown dengan strategi-strategi sistematis terkait dengan pengelolaan manajemen resiko. Dan Di 2022 ini kita mengoptimalkan Management Risiko Terintegrasi (ERM) agar memberi manfaat optimal bagi peningkatan kinerja keberlanjutan”, ujarnya dalam presentasi penjurian yang berjudul “Roadmap Manajemen Risiko 2021 – 2025”.

Selain mengoptimalkan ERM, di tahun 2022 ini PT Timah juga sedang membangun budaya sadar risiko dalam usaha peningkatan nilai maturitas Manajemen Risiko. Bahkan PT timah sedang membangun tata Nilai Risiko sebagai bagian dari Core Values Perusahaan serta membangun Sistem Informasi Manajemen Risiko “TRIMS” yang terintegrasi dengan Audit Internal “TIAMS”.

PT Timah secara konsisten berupaya menjaga kelangsungan bisnis perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memperkuat sistem pengendalian internal melalui pengelolaan risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian, terintegrasi, efektif dan efisien pada setiap level organisasi.

Adapun penerapan sistem manajemen risiko di perusahaan, PT Timah mengacu kepada Sistem Manajemen Risiko ISO 31000:2009 Risk Management – Principles dan Guidelines yang sudah direvisi menjadi ISO 31000:2018 Risk Management – Guidelines.

Kemudian sebagai bagian dari wujud penerapan GRC (Governance, Risk and Compliance), perusahaan yang memiliki visi “Menjadi Perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan” ini berhasil mendapatkan skor 90,64 dengan hasil sangat baik(very good). “Penilaian tersebut berdasar hasil assessment tahun buku 2021 dari ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS)” ujar Abdullah.

Perusahaan yang memulai langkahnya semenjak tahun 1700-an ini juga aktif berkontribusi dalam kancah industri pertimahan global melalui keanggotaan di International Tin Association (ITA). Bahkan ia terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1995 dengan kode emiten “TINS” dengan kepemilikan publik sebanyak 35%.

Dengan banyaknya keberhasilan bisnis, PT Timah sekarang menjadi eksportir logam timah nomor 2 di dunia, sekaligus merupakan produsen logam timah terbesar nomor 2 di dunia (2020). Tidak hanya itu, produk logam yang diakui secara internasional di mana produk yang bermerek “Banka Tin”, “Kundur Tin”, dan “Mentok Tin” telah resmi terdaftar di London Metal Exchange (LME).

Hingga saat ini, PT Timah tercatat sebagai bagian dari sejarah penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung yang telah berlangsung selama lebih dari 4 abad, yang berkembang menjadi kultur masyarakat Bangka Belitung. Karena tepat pada Tahun 1709, biji timah mulai di temuan di Pulau Bangka.

Di akhir presentasi, Abdullah menjelaskna bahwa PT Timah juga sudah memiliki akses pengaduan di internal perusahaan, yakni: www.tiams.pttimah.co.id. Website tersebut mengelola tentang: Aplikasi Audit (Website Integrated Risk Audit System (Planning, Audit, Reporting, Monitoring) serta Partner Internal Audit (Website Konsultasi, Gratifikasi dan WBS). (RB)

Comments are closed.