WHO Akan Keluarkan Izin Darurat Tujuh Vaksin Covid-19

BusinessNews Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk tujuh vaksin COVID-19 dari beberapa negara dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, demikian isi sebuah dokumen internal yang terbit Rabu (20/1).

Langkah itu dilakukan demi mempercepat penyaluran vaksin COVID-19 ke negara-negara miskin.

Adapun ke tujuh vaksin itu adalah AstraZeneca Plc, Serum Institute of India, SK Bioscience, Moderna, Johnson & Johnson, Sinovac Biotech, dan Sinopharm, seperti dilansir antaranews (21/01/2021).

COVAX, skema pengadaan vaksin global yang digerakkan salah satunya oleh WHO, berencana menyalurkan sekitar dua miliar dosis vaksin Covid-19 ke seluruh negara anggotanya tahun ini dan 1,3 miliar di antaranya akan dikirim ke negara-negara miskin.

Namun, COVAX kesulitan mengamankan persediaan vaksin karena kurangnya ketersediaan dana, sementara negara-negara maju telah meneken kontrak pembelian dalam jumlah banyak untuk diri mereka sendiri.

Di tengah persaingan mengamankan persediaan vaksin, izin penggunaan darurat jadi salah satu cara mengonfirmasi keampuhan dan keamanan vaksin, serta untuk meningkatkan produksi.

Akan tetapi, banyak negara miskin bergantung pada rekomendasi WHO karena mereka memiliki kapasitas evaluasi vaksin yang terbatas.

Oleh karena itu, WHO “mempercepat” pemberian izin pakai darurat, demikian isi laporan internal COVAX yang diperlihatkan ke Reuters.

Baca Juga: Negara-negara Ini Dihukum Pasar Karena Covid-19 tak Terkendali

Baca Juga: Enam Strategi Kemenkop 2021 Bangkitkan Koperasi dan UMKM

Menurut isi dokumen itu, WHO berencana mengeluarkan izin pakai darurat untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca dan Serum Institute of India (SII) pada Januari atau Februari 2021. Sementara itu, vaksin yang diproduksi di Korea Selatan oleh SK Bioscience akan menerima izin pakai darurat paling cepat pada minggu kedua Februari 2021.

Badan pengawas obat-obatan biasanya memberi izin terhadap vaksin yang dibuat di beberapa tempat berbeda.

Direktur Utama SII Adar Poonawalla minggu lalu mengatakan ia berharap izin EUA WHO akan keluar dalam “satu sampai dua minggu ke depan”.

AstraZeneca belum menanggapi isi laporan tersebut, sementara SK tidak mengetahui jadwal pemberian EUA WHO.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca bersama Oxford University telah mendapatkan izin pakai darurat di Inggris. Namun, vaksin itu belum mendapatkan UAE dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

COVAX telah meneken kontrak pembelian vaksin dengan AstraZeneca dan SII untuk kurang lebih 400 juta dosis vaksin, serta beberapa ratus juta dosis lainnya. Walaupun demikian, jadwal distribusi vaksin ke negara-negara anggota masih belum jelas. (ed.AS/businessnews.co.id/antaranews).

Baca juga: BNI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sulawesi Utara dan Jawa Barat

Baca juga: Tepati Janji, Luhur Hibahkan Tanah Pada PBNU

Comments are closed.